Megawati Tersentuh oleh Pengalaman Spiritual di Makam Imam Bukhari

Megawati Soekarnoputri, Presiden kelima Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum PDIP, tak kuasa menahan haru saat mengisahkan pengalaman ziarahnya ke makam Imam Al-Bukhari di Uzbekistan. Dalam sebuah acara di Gedung Kesenian Indonesia, Jakarta Pusat, ia menceritakan bagaimana getaran spiritual menyelimutinya saat berdoa di pusara ulama besar tersebut.

Megawati mengungkapkan, kunjungannya ke Uzbekistan pada 20 Oktober 2024 bukan sekadar perjalanan biasa. Saat itu, ia diundang untuk menerima gelar profesor kehormatan di bidang pariwisata dan warisan budaya dunia dari Universitas Silk Road International Uzbekistan. Namun, momen yang paling membekas adalah ketika ia berdiri di depan makam Imam Al-Bukhari, didampingi oleh petugas setempat.

  • Getaran Spiritual: Megawati menggambarkan betapa dalam pengaruh spiritual yang ia rasakan saat berdoa di makam tersebut.
  • Warisan Bung Karno: Ia juga teringat akan ayahnya, Soekarno, yang dahulu berjuang untuk mengunjungi makam yang sama di tengah tekanan politik era Uni Soviet.
  • Seni sebagai Penghubung: Acara teater seni yang digelar kemudian menjadi simbol pertemuan dua peradaban besar: Indonesia dan Uzbekistan.

Megawati menekankan pentingnya mempelajari hadis-hadis Imam Al-Bukhari bagi generasi muda Muslim. Ia juga menyoroti peran seni dalam menghubungkan sejarah dengan jiwa bangsa, mengutip pesan Bung Karno tentang pentingnya mengenang sejarah.

Lebih jauh, Megawati menceritakan bagaimana tekad Soekarno untuk berziarah ke makam Imam Al-Bukhari telah membawa perubahan besar. Kunjungan tersebut tidak hanya membuat makam itu terawat, tetapi juga menjadikannya sebagai destinasi wisata religi yang dikunjungi umat Islam dari seluruh dunia.