Tragedi Keracunan Massal di Klaten: Status KLB Ditetapkan, Penyebab Masih Diselidiki
KLATEN – Sebuah acara halalbihalal yang semestinya penuh sukacita berubah menjadi tragedi setelah ratusan warga mengalami keracunan massal usai menyantap hidangan dalam pentas wayang kulit di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah. Peristiwa ini menewaskan satu orang dan puluhan lainnya harus dirawat di rumah sakit.
Acara yang digelar pada Sabtu (12/4/2025) malam itu dihadiri oleh warga setempat dengan suguhan beragam makanan, mulai dari kacang goreng, pisang goreng, hingga nasi kotak berisi rendang dan sambal goreng krecek. Gejala keracunan seperti mual dan pusing mulai dirasakan warga keesokan harinya, namun baru dilaporkan secara massal pada Senin (14/4/2025).
Penanganan Darurat dan Status KLB - Jumlah korban terus meningkat dari 50 orang menjadi 127 orang dalam hitungan hari. - Pemerintah Kabupaten Klaten menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk mempercepat penanganan. - Sampel makanan telah dikirim ke laboratorium di Semarang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dukungan Lintas Sektor Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, memastikan seluruh korban mendapat pelayanan medis gratis, termasuk warga yang tidak memiliki BPJS. Posko penanganan juga dibuka di Desa Karangturi dengan melibatkan berbagai instansi terkait. Selain itu, tim trauma healing dari Polres Klaten turun langsung untuk memberikan pendampingan psikologis kepada warga yang terdampak, termasuk keluarga korban meninggal.
Penyelidikan Intensif Dinas Kesehatan setempat masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengidentifikasi penyebab keracunan. Hasil pemeriksaan laboratorium diperkirakan akan kelima dalam lima hari ke depan. Sementara itu, warga diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan gejala keracunan ke fasilitas kesehatan terdekat.