Insiden Penolakan Prosedur Keselamatan di Pesawat Wings Air: Anggota DPRD Sumut Bantah Tuduhan Kekerasan
Insiden ketidakpatuhan terhadap prosedur keselamatan penerbangan terjadi di dalam pesawat Wings Air yang melibatkan seorang penumpang wanita yang merupakan anggota DPRD Sumatera Utara. Kejadian ini memicu perdebatan setelah video singkat yang merekam interaksi antara penumpang dan awak kabin beredar luas di media sosial.
Menurut keterangan resmi dari pihak Wings Air, insiden ini terjadi pada penerbangan dari Bandara Gunungsitoli menuju Kualanamu. Penumpang yang teridentifikasi sebagai anggota dewan dari Fraksi Golkar tersebut diduga membawa koper berlabel bagasi tercatat ke dalam kabin, bertentangan dengan aturan keselamatan penerbangan. Pramugari yang berusaha menegakkan prosedur dilaporkan mengalami penolakan dan sikap tidak kooperatif dari penumpang.
- Pelanggaran prosedur: Penumpang menolak memindahkan koper ke bagasi kargo meski telah diberi penjelasan.
- Intervensi awak kabin: Pramugari melakukan pendekatan persuasif namun direspons dengan sikap kurang sopan.
- Tindakan lanjutan: Insiden dilaporkan kepada pilot dan penumpang akhirnya diturunkan dari pesawat untuk penanganan lebih lanjut.
Sementara itu, pihak yang terlibat membantah adanya tindakan kekerasan fisik seperti yang sempat ramai diperbincangkan. "Tidak ada bukti visual yang menunjukkan tindakan kekerasan seperti yang dituduhkan," jelas pernyataan dari tim hukum yang mewakili pihak terkait. Kedua belah pihak dikabarkan telah berkomunikasi dan menyepakati resolusi damai atas insiden tersebut.
Respons dari lembaga legislatif setempat menyatakan bahwa meskipun kejadian ini berada di ranah personal, namun sebagai pejabat publik diharapkan dapat menjaga etika dalam situasi apapun. "Kami akan meminta klarifikasi resmi terkait insiden ini," ujar perwakilan dari dewan.