Sebuah upaya restorasi kapal pesiar bersejarah yang menelan biaya hingga Rp 16 miliar dan waktu selama 15 tahun ternyata tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Pasangan pemilik kapal tersebut harus menerima kenyataan pahit setelah berinvestasi besar-besaran dalam proyek ambisius ini.

Proses restorasi yang seharusnya mengembalikan kejayaan kapal pesiar tersebut justru berakhir dengan kegagalan. Faktor-faktor seperti kesulitan teknis, ketersediaan suku cadang langka, dan biaya operasional yang membengkak disebut-sebut sebagai penyebab utama tidak tercapainya target restorasi. Meski telah menguras banyak sumber daya, kapal tersebut tetap tidak layak beroperasi sesuai standar.