Wabah Diare di Pulau Run Diduga Akibat Produk Makanan Kedaluwarsa
Pulau Run, Maluku Tengah – Sebanyak 47 warga di Pulau Run, Kecamatan Banda, dilaporkan mengalami gejala diare dalam kurun waktu sepekan terakhir. Satu korban dilaporkan meninggal dunia akibat kondisi yang semakin memburuk. Pemerintah setempat menduga kuat bahwa kasus ini dipicu oleh konsumsi produk makanan dan minuman yang telah melewati masa kedaluwarsa.
Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir, mengonfirmasi bahwa tim gabungan telah melakukan pemeriksaan mendalam terhadap sejumlah toko dan warung di wilayah tersebut. Hasilnya, ditemukan sejumlah produk kadaluwarsa yang masih beredar di pasaran. "Kami telah mengambil langkah tegas dengan menarik produk-produk tersebut dari peredaran," tegas Zulkarnain dalam keterangan resminya.
Berikut langkah-langkah yang telah diambil oleh pihak berwenang: - Penyisiran toko: Tim gabungan memeriksa 16 toko di Pulau Run dan menemukan 10 di antaranya masih menjual produk makanan dan minuman kedaluwarsa. - Penarikan produk: Produk-produk yang telah kadaluwarsa langsung disita dan disegel untuk mencegah konsumsi lebih lanjut. - Pemeriksaan sumber air: Tim medis juga melakukan uji sampel terhadap sumber air bersih yang digunakan warga, namun hasilnya menunjukkan tidak ada kontaminasi.
Camat Pulau Banda, Handayani Hasanusi, menambahkan bahwa produk yang ditemukan kadaluwarsa meliputi susu, jajanan kemasan, hingga bumbu dapur. "Kami tidak ingin kasus serupa terulang, sehingga penindakan dilakukan secara ketat," ujarnya. Posko kesehatan darurat pun telah dibentuk untuk menangani pasien yang masih menjalani perawatan.