Tragedi di Hutan Hupito: Tiga Mahasiswa Geologi Tewas Terseret Banjir Bandang
Gorontalo – Sebuah insiden tragis menimpa sepuluh mahasiswa Teknik Geologi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) saat melakukan penelitian lapangan di kawasan hutan terpencil yang dikenal sebagai Gunung Hupito. Tiga mahasiswa dinyatakan tewas setelah terseret arus banjir bandang yang datang tiba-tiba, sementara tujuh lainnya berhasil selamat dengan kondisi luka-luka.
Lokasi penelitian yang berada di hulu Sungai Dunggilata ini memiliki medan yang sangat berat, dipenuhi batuan besar dan jauh dari permukiman warga. Menurut keterangan Camat Bulawa, Rewis Laki, mahasiswa seharusnya didampingi oleh warga setempat atau aparatur desa mengingat risiko tinggi di area tersebut. "Medannya sangat berbahaya, bahkan warga lokal pun jarang masuk ke sana tanpa persiapan matang," tegas Rewis.
Berikut kronologi kejadian: - Mahasiswa melakukan perjalanan ketiga ke Gunung Hupito tanpa pendamping - Banjir bandang menerjang saat mereka dalam perjalanan pulang - Tim SAR menemukan tiga korban tewas terpisah dari kelompok
Program KKN-MBKM Kegiatan ini merupakan bagian dari Kuliah Kerja Nyata Terintegrasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKN-MBKM) dengan fokus: 1. Pengelolaan tambang berkelanjutan 2. Pengembangan ketahanan pangan 3. Edukasi kesehatan berbasis komunitas
Daftar Korban Meninggal dunia: - Alfateha Ahdania Ahmadi (Sulawesi Utara) - Sri Maghfira Mamonto (Sulawesi Utara) - Regina Malaka (Gorontalo)
Selamat dengan luka: - Fiqri Fariz K Pakaya (Sulawesi Tengah) - Risman Ahmad (Maluku Utara) - Sukirman Satar (Sulawesi Tengah) - Nirmawati Musa (Gorontalo) - Lisda B Laindjong (Sulawesi Tengah) - Ahmad Firli Aprilio Mamonto (Sulawesi Utara) - Alif Rahmat Sandhi (Gorontalo)