Antusiasme Masyarakat terhadap Investasi Emas Antam Meningkat Signifikan
Jakarta — Gelombang pembelian emas batangan produksi PT Antam (Persero) terus mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir. Fenomena ini tidak hanya terjadi di gerai penjualan fisik, melainkan juga melalui platform digital, di mana masyarakat bersaing ketat untuk mendapatkan kuota pembelian.
Beberapa faktor yang mendorong tingginya minat masyarakat terhadap emas Antam antara lain:
- Stabilitas nilai investasi yang dianggap lebih tahan terhadap fluktuasi ekonomi
- Proteksi aset jangka panjang sebagai alternatif dari instrumen keuangan konvensional
- Kemudahan akses melalui sistem pembelian online meskipun dengan persaingan yang ketat
Salah satu pembeli, Ucon (55), mengungkapkan bahwa dirinya telah mengalihkan sebagian besar dana pensiunnya ke dalam bentuk logam mulia. "Sekitar 75% tabungan pensiun saya sekarang dalam bentuk emas. Saya percaya ini pilihan yang tepat untuk masa depan," tuturnya saat ditemui di salah satu gerai Antam di Jakarta Selatan.
Tren serupa juga diikuti oleh generasi muda seperti Farid (28), yang memanfaatkan penghasilan tambahan dari usaha sampingannya untuk berinvestasi emas. "Saya melihat ini sebagai peluang bagus untuk diversifikasi portofolio investasi," jelasnya. Farid mengaku telah mencoba beberapa gerai Antam di Jakarta sebelum akhirnya berhasil mendapatkan kuota pembelian.
Tingginya permintaan membuat banyak gerai Antam memberlakukan sistem kuota harian, baik untuk pembelian langsung maupun secara online. Beberapa pembeli bahkan rela datang sejak dini hari demi mendapatkan kesempatan membeli, meski tidak jarang pulang dengan tangan hampa karena kuota telah habis.
Harga emas Antam saat ini bertahan di kisaran Rp 1,8 juta per gram, dengan harga buyback sekitar Rp 1,7 juta per gram. Kondisi ini semakin mengukuhkan posisi emas sebagai instrumen investasi yang diminati berbagai kalangan masyarakat, dari pensiunan hingga generasi muda yang baru memulai perencanaan keuangan jangka panjang.