Indonesia Tunjukkan Daya Tarik Investasi di Forum Internasional

Indonesia Investment Summit menjadi wadah strategis bagi para investor global untuk mengeksplorasi peluang bisnis di Tanah Air. Acara yang digelar di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) ini dihadiri oleh lebih dari 100 investor dari berbagai negara, termasuk China, Singapura, Hongkong, dan Malaysia. Forum ini tidak hanya mempertemukan pelaku bisnis, tetapi juga menjadi ajang untuk memamerkan potensi ekonomi Indonesia di tengah ketegangan perdagangan global.

Ketua Umum Asian Trade, Tourism, and Economics Council (ATTEC), Budihardjo Iduansjah, menegaskan bahwa Indonesia memiliki posisi strategis sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi dunia. "Kami melihat antusiasme tinggi dari investor asing, terutama di sektor properti, perikanan, pariwisata, dan pertambangan. Ini membuktikan bahwa Indonesia bukan sekadar penonton, tetapi pemain utama dalam peta ekonomi global," ujarnya.

Beberapa poin kunci yang menjadi sorotan dalam forum ini meliputi: - Potensi sektor unggulan seperti perikanan, program ketahanan pangan, dan pengembangan properti. - Kesiapan infrastruktur dan iklim investasi yang semakin kompetitif. - Kolaborasi publik-swasta untuk memperkuat daya saing ekonomi nasional.

Marcus Chin, Kepala Investasi SYNO International, turut menyampaikan optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia. "Kami melihat peluang besar di sini, mulai dari pasar domestik yang luas hingga kebijakan pemerintah yang mendukung. SYNO International berkomitmen untuk menjadi jembatan antara investor global dan potensi lokal Indonesia," jelasnya.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menambahkan bahwa forum ini adalah langkah nyata untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional. "Investasi tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketergantungan pada dinamika global yang tidak stabil," tegasnya.

Acara ini juga menjadi momentum untuk mengembangkan Jakarta sebagai pusat bisnis berkelas dunia, khususnya di sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Dengan fasilitas bertaraf internasional, diharapkan ibu kota dapat menarik lebih banyak acara bisnis skala global.