IHSG Tunjukkan Kenaikan Terbatas di Awal Perdagangan, Rupiah Alami Pelemahan
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan tipis pada pembukaan perdagangan hari ini, sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan. Pergerakan pasar dipengaruhi oleh sentimen global, termasuk ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Pada pukul 09.04 WIB, IHSG berada di level 6.444,81, naik 0,05 persen dari penutupan sebelumnya. Sebanyak 213 saham mengalami kenaikan, sedangkan 132 saham tercatat turun. Nilai transaksi mencapai Rp 703,54 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 1,10 miliar saham. Analis memprediksi IHSG akan bergerak dalam kisaran terbatas dengan level support dan resistance masing-masing di 6.160 dan 6.530.
Sementara itu, rupiah melemah ke level Rp 16.835 per dolar AS, turun 0,05 persen dari posisi sebelumnya. Pelemahan ini dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap eskalasi perang tarif antara AS dan China. Pengamat pasar uang menyatakan rupiah berpotensi melanjutkan tren pelemahan dengan level support di sekitar Rp 16.750 dan resistance di Rp 16.860.
Di kawasan Asia, mayoritas indeks saham bergerak negatif. Indeks Shanghai Composite turun 0,48 persen, Nikkei 225 terkoreksi 0,42 persen, dan Hang Seng anjlok 1,59 persen. Hanya Straits Times yang mencatat kenaikan sebesar 0,17 persen.
- Faktor utama penggerak pasar:
- Ketegangan perdagangan AS-China
- Sentimen perang tarif global
- Pergerakan indeks saham regional
- Level kunci untuk IHSG: 6.160 (support) dan 6.530 (resistance)
- Proyeksi rupiah: Rentang Rp 16.750–16.860 per dolar AS