Minat Wirausaha Meningkat di Kalangan Pencari Kerja yang Kesulitan Mendapatkan Pekerjaan

Jakarta — Persaingan ketat di dunia kerja mendorong sejumlah pencari kerja untuk mempertimbangkan alternatif lain, salah satunya adalah membuka usaha sendiri. Salah seorang pencari kerja, Rifki (24), mengungkapkan bahwa dirinya sempat tertarik untuk memulai bisnis sendiri, meski masih ragu dengan risiko yang mungkin dihadapi.

"Saya sempat berpikir untuk membuka usaha, tetapi di awal-awal seperti berjudi. Meski sudah memiliki modal, tetap ada ketidakpastian. Untuk saat ini, saya memilih untuk mencari pekerjaan terlebih dahulu," kata Rifki saat ditemui di acara bursa kerja Jakarta Job Fair di Universitas Trisakti, Jakarta Barat.

Rifki menyatakan ketertarikannya pada bisnis makanan dan minuman, yang dinilainya memiliki potensi besar jika dikelola dengan strategi pemasaran yang tepat. "Suatu hari nanti, saya mungkin akan membuka usaha di bidang food and beverage. Saya yakin bisnis ini akan laku karena makanan dan minuman adalah kebutuhan sehari-hari. Kuncinya adalah bagaimana cara menjualnya dengan baik," tambahnya.

Sebelumnya, Rifki pernah bekerja di sektor keuangan selama satu tahun. Namun, kondisi kerja yang tidak sesuai dengan ekspektasinya membuatnya memutuskan untuk mengundurkan diri. "Saya resign karena masalah jam kerja, lembur, dan waktu libur yang tidak seimbang. Lingkungan kerja yang tidak nyaman membuat saya stres," ujarnya.

Berikut beberapa faktor yang memengaruhi keputusan Rifki untuk mempertimbangkan wirausaha: - Ketidakpastian peluang kerja di pasar tenaga kerja. - Potensi keuntungan dari bisnis makanan dan minuman. - Pengalaman kerja sebelumnya yang kurang memuaskan. - Ketersediaan modal awal untuk memulai usaha.