Kisah Pilu Korban Perdagangan Orang Asal Banyuwangi yang Tewas di Kamboja
Banyuwangi – Tragedi kemanusiaan kembali menimpa warga Indonesia di luar negeri. Rizal Sampurna (30), pemuda asal Banyuwangi, Jawa Timur, dilaporkan meninggal dunia di Kamboja setelah diduga menjadi korban perdagangan orang (TPPO). Kisah pahitnya terungkap melalui kesaksian Anis Zulkarnain, sahabat Rizal yang kerap berkomunikasi dengannya sebelum kepergiannya.
Anis mengisahkan, Rizal bekerja dalam kondisi mengenaskan sebagai scammer di Kamboja. Dalam beberapa kesempatan video call, Anis melihat tangan Rizal terborgol. Meski ditanya, korban cenderung diam dan hanya menjawab, "Wis biasa kayak gini." Pernyataan singkat itu menyiratkan betapa kekerasan telah menjadi hal biasa dalam kesehariannya.
- Target kerja dan ancaman pemindahan: Rizal sempat mengungkapkan kekhawatirannya jika gagal memenuhi target. Dia terancam dipindahkan ke Myanmar atau Vietnam, negara yang dia sebut lebih berbahaya.
- Upah tak sesuai janji: Meski dijanjikan gaji 800 dolar AS, nyatanya Rizal hanya menerima 300 dolar AS.
- Komunikasi terbatas: Keluarga menceritakan Rizal kerap video call secara sembunyi-sembunyi dengan sepupunya, Sifa, sambil berpura-pura menelepon pelanggan.
Ibunda Rizal, Sulastri, menyatakan terakhir kali putranya menghubungi keluarga pada 16 Maret 2025. "Dia minta didoakan agar selamat," ujarnya. Kini, keluarga masih menanti kepastian repatriasi jenazah Rizal yang dikabarkan meninggal pada 17 Maret 2025.