Pemerintah Siapkan Insentif untuk Dorong Pengembangan Kendaraan Hidrogen di Indonesia

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mempersiapkan insentif untuk mendorong pengembangan kendaraan berbahan bakar hidrogen. Langkah ini diambil sebagai upaya mempercepat transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi bersih, sekaligus mendukung target netralitas karbon.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa hidrogen memiliki potensi besar sebagai alternatif bahan bakar ramah lingkungan. "Kami sedang memetakan investor yang berminat mengembangkan ekosistem hidrogen di Indonesia. Proposal dari para pelaku industri sangat kami harapkan untuk menentukan bentuk insentif yang tepat," ujarnya dalam acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition di Jakarta.

Beberapa poin penting dalam pengembangan kendaraan hidrogen:

  • Roadmap Hidrogen Nasional telah disusun dengan target pemanfaatan 438 ton/tahun pada 2030 untuk 3.000 unit mobil
  • Proyeksi jangka panjang mencapai 530.000 ton/tahun dengan 3,6 juta unit kendaraan FCEV pada 2060
  • Tantangan utama meliputi mahalnya infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian dan distribusi
  • Prinsip keadilan teknologi menjadi pertimbangan dalam pemberian insentif

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia menyambut positif wacana ini. "Kami mendukung pendekatan teknologi terbuka dimana semua solusi nol emisi mendapat kesempatan yang sama," jelas Nandi Julyanto, Presiden Direktur TMMIN. Perusahaan menekankan pentingnya kebijakan yang adil berdasarkan kontribusi nyata pengurangan emisi.

Pemerintah berencana menerapkan model insentif serupa dengan yang diberikan untuk kendaraan listrik baterai. "Seperti saat pembangunan pabrik Hyundai di Karawang, insentif akan disesuaikan dengan kebutuhan investasi," tambah Bahlil. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang menarik bagi investor di tengah tantangan harga teknologi yang masih tinggi.