Masyarakat Karo Beralih ke Emas sebagai Investasi Utama di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Berastagi, Sumatera Utara — Fenomena pergeseran pola investasi tengah terjadi di Kabupaten Karo, khususnya di wilayah Berastagi. Masyarakat setempat kini lebih memilih logam mulia sebagai instrumen investasi utama, meninggalkan tradisi menabung di bank atau membeli aset properti. Perubahan ini dipicu oleh tingginya kenaikan harga emas yang dinilai lebih menguntungkan dibandingkan alternatif investasi lainnya.
Susanti br Sembiring, salah satu warga Berastagi, mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk beralih ke emas. "Saya lebih percaya pada emas karena nilainya stabil dan mudah dicairkan. Kalau menabung di bank, bunganya kecil dan belum tentu mengimbangi inflasi," jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa likuiditas emas menjadi faktor utama. "Ketika butuh dana darurat, emas bisa dijual kapan saja tanpa proses rumit seperti menjual tanah atau mengajukan pinjaman bank."
Berikut beberapa alasan mengapa emas menjadi pilihan utama masyarakat Karo saat ini: - Kenaikan harga yang konsisten: Emas mencatat peningkatan nilai hampir 15% dalam setahun terakhir. - Likuiditas tinggi: Proses jual-beli emas relatif cepat dibandingkan aset lain. - Proteksi inflasi: Emas dianggap sebagai instrumen yang mampu menjaga nilai uang dari dampak inflasi.
Harga emas per gram saat ini memang mendekati Rp2 juta, menciptakan optimisme di kalangan investor ritel. Meski demikian, para ahli menyarankan masyarakat untuk tetap mempertimbangkan diversifikasi portofolio guna meminimalisir risiko.