Tantangan dan Peluang Pencari Kerja di Jakarta dalam Menghadapi Persaingan Global

Jakarta - Gelaran Jakarta Job Fair 2025 menjadi cermin dinamika baru dalam dunia ketenagakerjaan di ibu kota. Banyak pencari kerja, terutama generasi muda, menunjukkan sikap lebih fleksibel dengan tidak lagi terikat pada latar belakang pendidikan. Mereka terbuka terhadap peluang di berbagai sektor, bahkan di luar negeri, demi mendapatkan pekerjaan yang sesuai.

Fleksibilitas sebagai Kunci Utama

  • Peluang Lintas Sektor: Sejumlah peserta mengaku siap beralih profesi meski berbeda dari jurusan kuliah mereka. Nova (24) menyatakan, "Yang penting cocok dan perusahaan menerima."
  • Minat Kerja di Luar Negeri: Kesempatan bekerja di negara seperti Jepang menarik perhatian. Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, mengungkapkan kuota besar yang ditawarkan Jepang untuk pekerja Indonesia.

Hambatan dalam Pencarian Kerja

  • Persyaratan Usia: Niko (30) mengeluhkan batasan usia yang kerap menjadi penghalang. "Posisi makin sedikit, saingan makin banyak," ujarnya.
  • Kurangnya Feedback Perusahaan: Caca (23) menyoroti minimnya umpan balik dari perusahaan setelah proses rekrutmen. "Kita tidak tahu kurangnya di mana," katanya.

Alternatif Solusi

  • Freelance dan Bisnis Mandiri: Beberapa pencari kerja memilih jalur independen, seperti Niko yang menjalankan jasa pengolahan data berbasis AI. "Penghasilannya lumayan, tapi keluarga menganggap saya nganggur," ucapnya.
  • Usaha Kecil: Rifki (24) mencoba peruntungan dengan membuka usaha makanan dan minuman. "Awal-awal memang seperti berjudi," akunya.

Harapan ke Depan

Meski tantangan tidak kecil, semangat adaptasi tetap tinggi di kalangan pencari kerja. Fleksibilitas dan keberanian mencoba hal baru menjadi senjata utama menghadapi persaingan yang semakin ketat.