Sulawesi Utara Raih Capaian Signifikan di Sektor Perikanan Berkat Dukungan KKP
Sulawesi Utara mencatat kemajuan pesat dalam sektor perikanan tangkap berkat alokasi dana sebesar Rp 163 miliar dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak 2020. Dana tersebut dialokasikan untuk meningkatkan produktivitas nelayan, memperbaiki infrastruktur pelabuhan, serta memperkuat rantai pasok komoditas perikanan unggulan seperti tuna dan cakalang.
Menurut Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Lotharia Latif, bantuan tersebut mencakup berbagai bentuk, antara lain:
- Penyediaan 106 unit kapal perikanan beserta alat tangkap untuk nelayan terdampak bencana alam.
- Pembangunan dan perbaikan dermaga, kolam pelabuhan, serta fasilitas pemasaran ikan.
- Pemasangan ribuan meter kubik penahan gelombang di pelabuhan perikanan.
- Pelatihan bagi 13.899 awak kapal perikanan dengan sertifikasi kompetensi.
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung, sebagai pusat aktivitas perikanan di Sulawesi Utara, menjadi salah satu penerima manfaat utama. Sebanyak 1.083 kapal bersandar di pelabuhan ini, dengan produksi perikanan mencapai 75.579 ton pada 2024. Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pelabuhan perikanan di Sulut menembus Rp 60 miliar di tahun yang sama.
Di sisi ekspor, Sulawesi Utara berhasil memperluas pasar ke 42 negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Arab Saudi. Kepala Badan Pengendalian Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan KKP, Ishartini, mengungkapkan bahwa volume ekspor provinsi ini terus meningkat sejak 2021, dengan puncaknya pada 2024 senilai 162 juta dolar AS atau setara Rp 2,6 triliun. Komoditas utama yang diekspor meliputi tuna, cakalang, kerapu, dan rumput laut.