TikTok Jadi Medan Baru Perang Dagang AS-China: Influencer China Promosikan Barang Mewah Murah
New York — Platform TikTok kini menjadi ajang baru dalam perseteruan dagang antara Amerika Serikat dan China. Belakangan, pengguna TikTok di AS dijejali konten dari influencer China yang mempromosikan pembelian langsung barang-barang mewah dari pabrik di China dengan harga jauh lebih murah dibandingkan harga retail di AS.
Para kreator konten tersebut kerap menampilkan diri di dalam pabrik yang mengklaim memproduksi barang untuk merek-merek ternama seperti Lululemon dan Nike. Mereka menyertakan tautan website dan kontak pemasok, mengajak konsumen AS membeli langsung dari sumbernya. "Kenapa beli mahal di toko resmi kalau bisa dapat harga pabrik?" ujar salah satu influencer dalam videonya yang viral.
Salah satu video yang mencuri perhatian menampilkan pabrik legging yoga Lululemon dengan harga hanya $5-$6 per item, padahal di AS produk serupa dijual lebih dari $100. Klaim ini langsung dibantah oleh Lululemon yang menyatakan hanya 3% produk mereka dibuat di China dan menegaskan produk asli hanya tersedia di channel resmi.
Beberapa fakta menarik terkait fenomena ini: - Video bertajuk "China exposed the truth" telah ditonton 8,3 juta kali - Konten tentang pemasok Lululemon dari China mendapat 2,6 juta tayangan - Video "How we bypass tariffs" mendekati 1 juta views
Para analis melihat ini sebagai strategi China menghadapi kebijakan tarif Trump yang mencapai 145% untuk impor dari China. "Ini upaya sistematis memanfaatkan TikTok untuk mempromosikan produk China sebagai alternatif murah, sekaligus menantang kebijakan perdagangan AS," papar Alex Goldenberg dari Network Contagion Research Institute.
Fenomena ini juga memicu pertanyaan tentang: - Kemungkinan pelanggaran perjanjian kerahasiaan (NDA) antara pabrik China dengan merek-merek global - Dampak jangka panjang terhadap hubungan bisnis produsen China dengan klien internasional - Efektivitas algoritma TikTok dalam memengaruhi persepsi konsumen AS
Meski AS baru saja memberikan keringanan tarif untuk beberapa produk elektronik China, kebijakan tersebut tidak berlaku untuk barang-barang fashion yang banyak dipromosikan dalam video-video TikTok ini. Gelombang konten tersebut menunjukkan semakin canggihnya strategi digital China dalam merespons perang dagang dengan AS.