35 Warga Indonesia Siap Mengemudi Bus di Jepang dengan Gaji Menggiurkan

Sebanyak 35 warga negara Indonesia (WNI) telah lolos seleksi untuk bekerja sebagai sopir bus di Jepang melalui program Tokutei Ginou (Specified Skilled Worker/SSW). Mereka akan menyusul kesuksesan Iyus, sopir bus asal Indonesia pertama yang bekerja di Negeri Sakura melalui skema yang sama.

Menurut Direktur LPK Hiro Karanganyar, Bowo Kristianto, para calon pekerja ini direncanakan berangkat pada Juli atau Agustus mendatang. "Mereka telah memenuhi semua persyaratan, termasuk kemampuan bahasa Jepang setara JLPT N3 dan sertifikat JFT-Basic A2," jelas Bowo.

Adapun beberapa persyaratan utama yang harus dipenuhi calon sopir bus meliputi: - Usia antara 25-45 tahun - Kemampuan bahasa Jepang memadai - Sertifikasi sebagai Pekerja Berketerampilan Khusus bidang pengemudi

Dari segi kompensasi, para sopir bus ini akan menerima gaji tahunan sekitar 4,4 hingga 5,5 juta yen (sekitar Rp600 juta) di tahun pertama bekerja.

Peluang kerja sebagai sopir bus di Jepang dinilai sangat terbuka lebar. Bowo menjelaskan, "Permintaan tenaga sopir di Jepang sangat tinggi karena minimnya minat generasi muda setempat dan banyaknya sopir yang telah memasuki usia pensiun."

LPK Hiro Karanganyar saat ini menjadi satu-satunya lembaga pelatihan yang menyelenggarakan ujian untuk program ini. Keberhasilan lembaga ini tidak lepas dari: - SDM pelatih berkualitas tinggi - Infrastruktur lengkap termasuk sirkuit latihan - Jaringan kuat dengan perusahaan bus Jepang

Ke depan, LPK Hiro Karanganyar berencana memperluas kerja sama dengan Osaka Bus, salah satu operator transportasi terkemuka di Jepang.