Pemerintah AS Rencanakan Penutupan Besar-besaran Misi Diplomatik di Luar Negeri

Pemerintah Amerika Serikat tengah mempertimbangkan langkah drastis dalam restrukturisasi Departemen Luar Negeri, termasuk penutupan puluhan perwakilan diplomatik di berbagai negara. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya penghematan anggaran yang digagas oleh administrasi Presiden Donald Trump, dengan tujuan mengurangi belanja pemerintah dan mengubah peran AS dalam hubungan internasional.

Menurut dokumen internal yang beredar, rencana tersebut mencakup pengurangan anggaran hampir separuh dari total alokasi saat ini. Beberapa program unggulan seperti Fulbright dan dukungan finansial untuk operasi pemeliharaan perdamaian PBB juga akan terkena imbas. Selain itu, terdapat wacana penutupan 27 kantor perwakilan, yang meliputi:

  • 10 Kedutaan Besar AS
  • 17 Konsulat AS

Beberapa negara yang akan kehilangan perwakilan diplomatik AS antara lain Eritrea, Luksemburg, Sudan Selatan, dan Malta. Sementara itu, lima konsulat di Prancis serta dua konsulat di Jerman juga masuk dalam daftar penutupan. Kantor-kantor perwakilan di Skotlandia dan Italia pun tidak luput dari rencana ini.

Di Kanada, pemerintah AS berencana mengecilkan operasional konsulat di Montreal dan Halifax, dengan alasan efisiensi dan optimalisasi layanan. Meski demikian, juru bicara Departemen Luar Negeri AS menegaskan bahwa proposal ini masih dalam tahap pembahasan dan belum menjadi keputusan final.

Proses pengesahan rencana ini memerlukan persetujuan dari Kongres AS, di mana Partai Republik membutuhkan dukungan dari sebagian anggota Partai Demokrat untuk meloloskan kebijakan tersebut. Hal ini diprediksi akan memicu perdebatan sengit di antara para legislator, terutama dalam pembahasan anggaran tahun fiskal 2026.