Hujan Deras Picu Longsor di Banyumas, Dua Rumah Rusak Parah
Hujan Deras Picu Longsor di Banyumas, Dua Rumah Rusak Parah
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kembali dilanda bencana alam. Hujan deras yang mengguyur Desa Cilangkap, Kecamatan Gumelar, pada Kamis sore (6/3/2025) mengakibatkan tanah longsor dan merusak dua rumah warga. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, ketika sebuah talut setinggi kurang lebih lima meter milik Kustono (55) ambruk dan menimpa rumah milik Kasno Puryanto (54) dan Suwigyo (70). Suara runtuhan tanah yang keras membuat warga sekitar segera keluar rumah dan menyaksikan kejadian tersebut.
Berdasarkan keterangan Camat Gumelar, Diah Rapitasari, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor ini. Namun, kerusakan yang ditimbulkan cukup signifikan. Rumah permanen milik Kasno Puryanto, berukuran 8,5 x 16 meter, ambruk total. Sementara rumah Suwigyo mengalami kerusakan pada bagian dapur seluas 5 x 7 meter. Total kerugian ditaksir mencapai Rp 200 juta. Meskipun tidak ada korban jiwa, peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana, khususnya di daerah rawan longsor.
Penyebab Longsor dan Upaya Penanganan:
Diah Rapitasari menjelaskan bahwa penyebab utama longsor adalah curah hujan yang sangat tinggi dipadukan dengan kondisi geografis daerah tersebut. Desa Cilangkap terletak di lereng perbukitan dengan kontur tanah yang labil, sehingga sangat rentan terhadap longsor, terutama saat terjadi hujan deras. Kondisi tanah yang tidak stabil ini semakin diperparah oleh intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Pemerintah Kecamatan Gumelar telah menghimbau warga sekitar untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan. Upaya penanganan pasca longsor direncanakan akan dilakukan melalui kerja bakti bersama warga pada Sabtu (8/3/2025). Kerja bakti ini akan difokuskan pada pembersihan puing-puing bangunan dan upaya untuk mencegah terjadinya longsor susulan. Pemerintah daerah juga akan terus memantau kondisi cuaca dan melakukan asesmen lebih lanjut terhadap wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami longsor.
Langkah Antisipasi Bencana:
Peristiwa ini menjadi peringatan serius bagi seluruh warga Banyumas, khususnya mereka yang tinggal di daerah rawan bencana. Pentingnya kesadaran akan mitigasi bencana dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam perlu terus digalakkan. Pemerintah daerah, bersama dengan masyarakat, perlu meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana, termasuk dengan melakukan pemetaan wilayah rawan longsor, pembangunan infrastruktur yang sesuai dengan kondisi geografis, serta penyediaan sistem peringatan dini yang efektif.
Berikut ini beberapa poin penting yang perlu diperhatikan untuk pencegahan bencana serupa di masa mendatang:
- Pembuatan sistem drainase yang baik: Sistem drainase yang memadai dapat mengurangi volume air yang meresap ke dalam tanah, sehingga mengurangi risiko longsor.
- Rehabilitasi lahan: Penanaman pohon dan vegetasi di lereng perbukitan dapat membantu memperkuat tanah dan mencegah erosi.
- Pemantauan cuaca: Pemantauan cuaca secara berkala sangat penting untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
- Sosialisasi dan edukasi: Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan.
Dengan langkah-langkah antisipasi yang komprehensif, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir dan keselamatan masyarakat tetap terjaga.