Bioskop Modern di Wonosari Bangkitkan Nostalgia dan Minat Baru Masyarakat

Kehadiran bioskop NSC di kawasan Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul, menjadi angin segar bagi masyarakat setempat yang selama ini harus menempuh perjalanan jauh ke Yogyakarta untuk menikmati tayangan film terbaru. Antusiasme warga terlihat dari antrean panjang yang terbentuk sejak hari pertama operasional bioskop tersebut.

Salah satu pengunjung, Pandu, mengungkapkan kegembiraannya atas hadirnya fasilitas hiburan baru ini. "Adik saya sangat ingin menonton film Jumbo, tapi karena antreannya masih panjang, kami memutuskan untuk kembali besok," ujarnya. Ia menambahkan bahwa keberadaan bioskop ini sangat membantu warga lokal yang sebelumnya harus bepergian jauh untuk menikmati pengalaman menonton di bioskop.

Dinas Kebudayaan Gunungkidul melalui Kepala Dinas, Chairul Agus Mantara, mengungkapkan bahwa sebenarnya Wonosari memiliki sejarah panjang dengan dunia perfilman. "Pada era 80-90an, terdapat dua bioskop yang beroperasi di sini, yaitu Kusuma Teater dan Pendowo," jelas Agus. Kedua bioskop tersebut dulunya menayangkan berbagai genre film, mulai dari kolosal hingga horor, dengan harga tiket yang sangat terjangkau pada masanya.

Berikut lokasi bioskop legendaris di Wonosari: - Kusuma Teater: Belakang kompleks kantor Pemkab Gunungkidul - Pendowo: Sebelah barat jembatan sungai Besole

Sayangnya, kedua bioskop tersebut harus menutup operasinya pada pertengahan tahun 90-an karena perkembangan industri perfilman dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Bangunan bioskop kemudian dialihfungsikan menjadi kantor pemerintahan dan gudang penyimpanan hasil pertanian.

Menanggapi hadirnya bioskop modern di Wonosari, Agus optimis fasilitas ini akan mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. "Bioskop baru ini sudah mengadopsi teknologi terkini dan saya yakin akan sukses," ujarnya. Dinas Kebudayaan juga berencana menjalin kerjasama dengan pengelola bioskop untuk memutar koleksi film yang dimiliki pemerintah daerah, yang mencapai 120 judul film.