Purworejo – Tim gabungan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo melakukan investigasi lapangan di Desa Gowong, Kecamatan Bruno. Kunjungan ini dilakukan untuk mengevaluasi dampak gerakan tanah yang terjadi di wilayah tersebut, yang diduga kuat disebabkan oleh sistem drainase yang tidak berfungsi optimal.

Menurut Sutijoso Brahmanto, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Purworejo, hasil kajian awal menunjukkan bahwa tanah bergerak di Dusun Sidami terjadi akibat air yang tidak tersalurkan dengan baik. "Air yang tergenang meresap ke dalam tanah dan memicu amblesan," jelasnya. Selain itu, struktur tanah yang gembur di lokasi tersebut turut memperburuk kondisi. Sementara itu, di Dusun Kajoran, gerakan tanah dipengaruhi oleh banyaknya kolam dan jamban warga yang tidak dilengkapi sistem drainase yang memadai.

Kerusakan akibat gerakan tanah ini telah menyebabkan jalan desa sepanjang 60 meter di Dusun Sidami RT 02/RW 03 amblas hingga kedalaman 1 meter. Akibatnya, akses transportasi antar-dusun terputus total, dan lima rumah warga di sekitarnya terancam. Tim BPBD Purworejo yang dipimpin Suparyono, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) turut memantau situasi dan memberikan pendampingan.

Untuk tindakan lebih lanjut, BPBD dan Tim Geologi ESDM akan mengambil sampel tanah guna analisis mendalam. Sutijoso menegaskan, hasil penelitian ini akan menjadi dasar rekomendasi teknis dalam upaya penanganan dan mitigasi bencana. "Rekomendasi tersebut akan disampaikan kepada Bupati Purworejo untuk dijadikan pedoman dalam perbaikan drainase dan langkah pencegahan lainnya," ujarnya.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama selama musim hujan, dan segera melaporkan tanda-tanda pergerakan tanah kepada pihak berwenang. BPBD Purworejo berkomitmen untuk terus memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak guna memastikan keselamatan mereka.