Proyeksi Kenaikan Penjualan Ritel Indonesia Menjelang Libur Lebaran 2025

Bank Indonesia memprediksi adanya peningkatan signifikan dalam penjualan ritel pada Maret 2025, dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) diperkirakan mencapai 236,7. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 0,5% secara tahunan (year-on-year/yoy), menandakan pemulihan sektor konsumsi masyarakat.

Menurut Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, beberapa kategori produk menjadi pendorong utama pertumbuhan ini: - Suku cadang dan aksesori kendaraan - Barang budaya dan rekreasi - Makanan, minuman, dan produk tembakau

Secara bulanan, penjualan ritel pada Maret 2025 diproyeksikan melonjak 8,3% (month-to-month/mtm), jauh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini terutama terjadi pada: - Peralatan informasi dan komunikasi - Produk sandang - Kelompok makanan dan minuman

Faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini adalah: 1. Peningkatan permintaan masyarakat selama Ramadan dan menjelang Idulfitri 2. Strategi diskon dan promosi dari para retailer 3. Kenaikan daya beli masyarakat

Data sebelumnya menunjukkan IPR Februari 2025 mencapai 218,5 dengan pertumbuhan 2,0% (yoy), lebih tinggi dari Januari 2025 yang hanya 0,5%. Sektor yang berkontribusi besar pada periode tersebut meliputi: - Barang budaya dan rekreasi - Bahan bakar kendaraan bermotor - Produk sandang

Dari sisi inflasi, Bank Indonesia memproyeksikan: - Penurunan tekanan inflasi 3 bulan ke depan (Mei 2025) - Stabilitas tekanan inflasi 6 bulan ke depan (Agustus 2025)

Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei 2025 tercatat 148,3, lebih rendah dari periode sebelumnya (159,6). Sementara IEH Agustus 2025 stabil di angka 155,5, hampir sama dengan periode sebelumnya (155,4).