Pasar Modal Indonesia Alami Koreksi, IHSG dan Rupiah Tergerus Tekanan Pasar

Pasar saham domestik mencatatkan pelemahan signifikan pada perdagangan Rabu (16/4/2025), dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi di zona merah. Indeks benchmark tersebut terkikis 41,62 poin (0,65%) menjadi 6.400,05 setelah sempat menunjukkan volatilitas tinggi sepanjang hari.

Perdagangan hari ini diwarnai oleh dominasi aksi jual dengan komposisi saham penguat dan pelemah yang tidak seimbang. Dari total saham yang diperdagangkan: - 331 emiten tercatat mengalami penurunan harga - 250 saham berhasil mencatatkan penguatan - 220 saham bergerak stagnan tanpa perubahan signifikan

Beberapa saham bluechip menjadi penyumbang pelemahan terbesar: - Barito Renewable Energy (BREN) anjlok 5,08% ke level 5.600 - Bank BNI (BBNI) melemah 4,21% ke posisi 4.100 - United Tractors (UNTR) menyusut 2,63% ke level 22.225

Di tengah tekanan pasar, beberapa saham menunjukkan ketahanan dengan catatan kinerja positif: - Bank BTN (BBTN) melesat 9,04% ke level 965 - Aneka Tambang (ANTM) menguat 3,49% ke posisi 1.925 - Kalbe Farma (KLBF) naik 5,02% menjadi 1.255

Pergerakan valuta asing turut mengalami tekanan dengan rupiah melemah tipis terhadap dolar AS. Kurs rupiah ditutup pada level Rp16.837/USD di pasar spot, mengalami depresiasi 0,06% dari posisi penutupan sebelumnya. Bank Indonesia mencatat kurs tengah Jisdor pada Rp16.845/USD, lebih lemah dibanding posisi hari sebelumnya.

Pasar regional menunjukkan performa beragam dengan indeks Shanghai Composite China menanjak 0,26%, sementara bursa Jepang dan Hong Kong justru mengalami koreksi cukup dalam. Indeks Nikkei 225 Jepang merosot 1,01%, sedangkan Hang Seng Hong Kong tercatat sebagai underperformer regional dengan penurunan mencapai 1,91%.