Resiliensi Bisnis Waralaba Indonesia di Tengah Ketegangan Perdagangan Global

Kementerian Perdagangan menyatakan optimisme terhadap ketahanan sektor waralaba domestik meskipun terjadi eskalasi ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Keyakinan ini didasarkan pada struktur bisnis waralaba lokal yang mayoritas mengandalkan bahan baku dalam negeri, sehingga minim terpengaruh fluktuasi perdagangan internasional.

Direktur Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan menjelaskan bahwa regulasi waralaba nasional telah mengantisipasi ketidakstabilan global dengan mewajibkan penggunaan komponen lokal. "Sistem waralaba dirancang sebagai penyangga ekonomi nasional melalui model bisnis terstandarisasi yang mudah direplikasi," ujarnya dalam konferensi pers Franchise, License, and Business Concept Expo & Conference di Jakarta.

Berikut faktor pendukung ketahanan waralaba nasional: - Tingginya kandungan lokal dalam produk waralaba - Regulasi yang mendorong penggunaan bahan baku domestik - Model bisnis yang terstandarisasi dan berkelanjutan - Kemudahan replikasi sistem untuk pengusaha baru

Sementara itu, perang tarif antara dua raksasa ekonomi dunia terus memanas dengan penerapan bea masuk timbal balik: - China memberlakukan tarif 125% untuk produk AS - AS membalas dengan tarif 145% untuk barang China

Pemerintah menilai sektor waralaba dapat menjadi stabilisator ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan pemerataan kesempatan usaha. Model bisnis ini diharapkan mampu bertahan dari gejolak global berkat fondasi produksi dalam negeri yang kuat.