Eksotisme Curug Panganten yang Sempat Tertutup: Antara Pesona Alam dan Tragedi
Curug Panganten, salah satu destinasi wisata alam di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sempat menjadi sorotan akibat penutupan sementara. Meskipun kini tidak dapat dikunjungi, keindahan alamnya tetap menjadi daya tarik utama. Terletak di kaki Gunung Sawal, tepatnya di Dusun Cukang Uncal, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, curug ini menawarkan pemandangan yang memukau dengan air terjun setinggi 10 meter yang jernih dan menyegarkan.
Nama Curug Panganten sendiri berasal dari pertemuan dua sungai, yaitu Cipanyeuseuhan dan Cileueur. Kawasan ini dikelilingi oleh hijaunya pegunungan dan hamparan persawahan, menciptakan suasana yang menenangkan bagi pengunjung. Sebelum penutupan, curug ini ramai dikunjungi, terutama oleh komunitas pecinta alam yang gemar melakukan aktivitas seperti body rafting dan permainan air lainnya.
Namun, di balik pesonanya, Curug Panganten juga menyimpan cerita pilu. Insiden tenggelamnya seorang wisatawan pada awal April 2025 menjadi pemicu penutupan sementara. Meskipun telah ada peringatan dan papan informasi tentang pentingnya menggunakan pelampung, terutama bagi yang tidak bisa berenang, nyatanya hal tersebut sering diabaikan. Tragedi serupa juga pernah terjadi pada tahun 2021.
Kepala Desa Tanjungsari, Maman Supriatman, mengonfirmasi bahwa penutupan ini merupakan langkah evaluasi untuk memperbaiki sistem pengelolaan. "Kami bersama komunitas pengelola sepakat menutup sementara mulai Minggu lalu hingga waktu yang belum ditentukan. Ini untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung ke depannya," ujarnya. Sementara itu, kawasan wisata lain di sekitar seperti Leuwi Pamipiran tetap dibuka untuk umum.
Penutupan ini diharapkan menjadi momentum untuk menyusun strategi pengelolaan yang lebih baik, termasuk pembentukan kepengurusan baru yang lebih profesional. Langkah ini diambil agar keindahan Curug Panganten tetap dapat dinikmati tanpa mengorbankan keselamatan pengunjung.