Perjuangan Nabila: Tantangan Pencari Kerja Pemula di Tengah Persyaratan Ketat
Tangerang – Nabila (24), mahasiswi semester akhir jurusan Hukum Ekonomi Syariah di Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Tangerang, tak menunggu kelulusan untuk mulai mencari pekerjaan. Dengan tekad bulat membantu perekonomian keluarga, ia aktif mengikuti berbagai pameran kerja, termasuk Jakarta Job Fair di Universitas Trisakti.
"Prioritas utama saya adalah meringankan beban orang tua. Urusan pribadi bisa menunggu," tutur Nabila dengan semangat. Meski belum menyandang gelar sarjana, ia telah memiliki tiga pengalaman kerja sebelumnya:
- Buruh pabrik
- Penjaga toko es
- Pekerja paruh waktu
Namun, perjalanan karirnya tak semudah yang dibayangkan. Nabila kerap menemui penolakan karena persyaratan yang dinilainya terlalu tinggi untuk pemula. "Banyak lowongan meminta pengalaman bertahun-tahun atau kualifikasi fisik tertentu. Bagaimana kami bisa dapat pengalaman jika selalu ditolak?" keluhnya.
Situasi ini bukan hanya dialami Nabila. Banyak pemuda lainnya menghadapi kendala serupa dalam mencari pekerjaan pertama mereka. Kendala utama yang sering dihadapi antara lain:
- Persyaratan pengalaman yang tidak realistis
- Kualifikasi fisik tertentu
- Ketentuan administratif yang rumit
Nabila berharap ada perubahan dalam sistem rekrutmen, terutama untuk lowongan entry-level. "Yang kami butuhkan adalah kesempatan untuk membuktikan diri," tegasnya. Ia juga mendorong perusahaan dan pemerintah untuk lebih mempertimbangkan kondisi nyata pencari kerja pemula dalam menyusun kriteria rekrutmen.