Kemenhan Bantah Isu Pangkalan Militer Rusia di Biak Sebagai Hoaks yang Meresahkan
Jakarta – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia secara tegas membantah kabar yang menyebutkan Pangkalan Udara (Lanud) Manuhua di Biak, Papua, akan dialihfungsikan sebagai pangkalan militer Rusia. Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, Kepala Biro Info Pertahanan Kemenhan, menegaskan bahwa isu tersebut tidak berdasar dan berpotensi merugikan kepentingan nasional.
Frega menyatakan bahwa pemerintah Indonesia saat ini lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Papua. Ia juga mencurigai adanya upaya pihak tertentu yang sengaja menyebarkan isu ini untuk menciptakan kegaduhan, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. "Isu seperti ini hanya akan menimbulkan keresahan dan tidak memiliki dasar fakta yang kuat," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.
Berikut adalah beberapa poin penting yang diungkapkan Kemenhan terkait isu tersebut:
- Tidak Ada Pembahasan Resmi: Kemenhan memastikan tidak pernah ada diskusi atau kesepakatan dengan pihak Rusia mengenai penggunaan Lanud Manuhua sebagai pangkalan militer.
- Klarifikasi ke Media: Frega mengaku telah melakukan verifikasi dan klarifikasi kepada berbagai media, baik nasional maupun internasional, untuk memastikan kabar tersebut tidak menyebar lebih luas.
- Motif Terselubung: Isu ini diduga sengaja disebarkan oleh pihak-pihak yang ingin menciptakan ketegangan hubungan bilateral Indonesia-Rusia atau memanfaatkan situasi untuk kepentingan tertentu.
Sebelumnya, media asing sempat memberitakan bahwa Rusia mengajukan permintaan untuk menggunakan Lanud Manuhua sebagai pangkalan pesawat tempur mereka. Namun, Kemenhan dengan tegas menyatakan bahwa informasi tersebut tidak akurat dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Frega juga menambahkan bahwa Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga kedaulatan wilayahnya tanpa campur tangan pihak asing.