Kedai Mie Babi di Malaysia Ditegur Kementerian Akibat Kenaikan Harga Drastis

Kedai mie babi ternama di Kuala Lumpur menjadi sorotan setelah menerima teguran resmi dari Kementerian Perdagangan Dalam Negeri Malaysia akibat kenaikan harga yang dinilai tidak wajar. Insiden ini memicu perdebatan publik mengenai keseimbangan antara kenaikan biaya operasional dengan harga jual makanan.

Menurut laporan, Omega Pork Noodle yang berlokasi di Megamall Valley City telah menaikkan harga menu andalannya secara signifikan dalam waktu singkat. Dari sebelumnya 8,50 Ringgit (Rp32.000) per porsi, harga kini melonjak menjadi 15,50 Ringgit (Rp59.000) - suatu kenaikan yang mencapai 82%. Kenaikan ini mendapat protes keras dari konsumen melalui berbagai platform, termasuk grup komunitas kuliner di media sosial.

Pihak kementerian menemukan beberapa pelanggaran dalam investigasinya: - Ketidakjelasan harga pada menu display yang tidak mencantumkan biaya tambahan - Kenaikan harga tiba-tiba tanpa pemberitahuan memadai - Ketidaksesuaian dengan pedoman penetapan harga makanan

Manajemen kedai memberikan penjelasan resmi mengenai situasi ini, menyoroti beberapa faktor kunci: - Kenaikan harga bahan baku daging babi berkualitas dari Rp42.000/kg menjadi Rp100.000/kg - Biaya operasional melonjak termasuk sewa tempat yang naik dari Rp30,5 juta menjadi Rp51,5 juta - Kenaikan gaji karyawan dari Rp5,7 juta menjadi Rp11,5 juta per bulan

"Kami menggunakan daging babi premium dengan sertifikasi kesehatan hewan yang ketat," tegas perwakilan kedai. Proses seleksi daging yang melibatkan pemeriksaan dokter hewan menjadi alasan utama mahalnya biaya produksi.

Kasus ini menyoroti tantangan bisnis kuliner di tengah inflasi bahan makanan. Keseimbangan antara kelayakan bisnis dan kepuasan konsumen menjadi isu kompleks yang membutuhkan transparansi dari kedua belah pihak.