Otoritas Italia Sita Aset Rp 1,2 Triliun Terkait Jaringan Penipuan Impor Barang China
Operasi Dragone: Pengungkapan Jaringan Penipuan Impor Barang dari China di Italia
Kepolisian keuangan Italia berhasil menyita aset senilai EUR 71,05 juta (sekitar Rp 1,2 triliun) yang diduga terkait dengan sebuah jaringan penipuan besar-besaran dalam impor barang dari China. Operasi yang diberi sandi 'Dragone' (Naga Besar) ini dipimpin oleh Kantor Kejaksaan Umum Eropa (EPPO) di Roma dan melibatkan petugas penegak hukum di Roma dan Florence. Penyelidikan yang intensif mengungkap skema penggelapan pajak dan bea cukai yang terorganisir dengan baik, melibatkan setidaknya 29 perusahaan dan 17 tersangka.
Sebanyak empat tersangka merupakan warga negara Italia, sementara 13 lainnya berkewarganegaraan China. Para tersangka diduga kuat terlibat dalam sindikat kriminal yang secara sistematis menghindari kewajiban bea cukai dan pajak pertambahan nilai (PPN) atas impor berbagai barang konsumsi, termasuk pakaian, alas kaki, tas, dan aksesoris. Modus operandi yang digunakan sangat canggih dan melibatkan serangkaian transaksi fiktif serta perputaran perusahaan yang dirancang untuk mengaburkan jejak kejahatan.
Modus penipuan tersebut bermula dari masuknya barang-barang asal China melalui negara-negara Eropa lain, seperti Bulgaria, Hungaria, dan Yunani. Setelah melewati pengawasan bea cukai di negara-negara tersebut, barang-barang kemudian diangkut ke pusat-pusat logistik di Italia. Untuk menghindari deteksi, barang-barang tersebut kemudian dipindahkan beberapa kali antaroperator fiktif dengan menggunakan faktur-faktur palsu yang memutarbalikkan nilai sebenarnya dari transaksi. Hal ini bertujuan untuk memanipulasi catatan transaksi dan menekan nilai pajak yang seharusnya dibayarkan.
Salah satu kunci keberhasilan jaringan ini adalah rotasi perusahaan yang terstruktur. Menurut keterangan pihak berwenang, perusahaan-perusahaan yang terlibat hanya beroperasi selama kurang lebih dua tahun sebelum kemudian digantikan oleh perusahaan-perusahaan baru. Strategi ini dirancang untuk memperpanjang umur operasi jaringan kriminal dan menghambat proses investigasi. Hal ini menandakan tingkat perencanaan dan koordinasi yang tinggi di antara para pelaku.
Langkah tegas yang diambil oleh otoritas Italia ini merupakan bukti komitmen dalam memerangi kejahatan ekonomi transnasional. Besarnya nilai aset yang disita menunjukkan skala operasi jaringan kriminal ini dan dampak negatifnya terhadap pendapatan negara. Investigasi lebih lanjut masih terus berlanjut untuk mengungkap seluruh jaringan dan menjerat semua pihak yang terlibat dalam skema penipuan ini. Kasus ini menjadi pengingat penting tentang perlunya pengawasan yang ketat terhadap arus barang impor dan kerja sama internasional dalam memberantas kejahatan ekonomi lintas negara.
Rincian Tersangka: * 4 warga negara Italia * 13 warga negara China
Barang yang Diselundupkan: * Pakaian * Alas kaki * Tas * Aksesoris
Lokasi Operasi: * Florence * Prato * Roma