Mantan Personel T-Ara, Ahreum, Terjerat Kasus Penipuan dan Terancam Hukuman
Mantan anggota grup vokal wanita (girlband) T-Ara, Lee Ahreum, menghadapi masalah hukum serius terkait dugaan penipuan yang melibatkan sejumlah uang dari penggemar dan kenalannya. Pengadilan Distrik Suwon cabang Ansan telah menjatuhkan hukuman kepadanya, sementara kekasihnya menerima hukuman yang lebih berat.
Ahreum divonis 6 bulan penjara dengan masa percobaan 2 tahun. Sementara itu, pasangannya dihukum 18 bulan penjara atas keterlibatan mereka dalam kasus yang sama. Hakim menyatakan bahwa putusan tersebut mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk tingkat pelanggaran, jumlah kerugian yang ditimbulkan, dan upaya penyelesaian yang telah dilakukan.
Kasus ini bermula pada akhir tahun 2023 ketika Ahreum diduga meminjam uang dari sejumlah orang, termasuk para penggemarnya, dengan alasan yang tidak benar. Para korban kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi antara bulan Maret dan Mei 2024, mengklaim bahwa Ahreum gagal membayar kembali pinjaman sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Total kerugian yang dilaporkan mencapai sekitar 37 juta Won, yang setara dengan sekitar Rp 437 juta.
Pada Desember 2024, Kejaksaan Distrik Suwon cabang Ansan mendakwa kekasih Ahreum dan menahannya. Ahreum sendiri tidak ditahan pada saat itu, meskipun menghadapi tuduhan yang sama. Pengacara keduanya mengajukan banding atas putusan tersebut, sementara jaksa penuntut menganggap hukuman yang dijatuhkan terlalu ringan.
Selain kasus penipuan ini, Ahreum juga menghadapi dakwaan terpisah terkait dugaan penculikan atau pemikatan anak di bawah umur, serta pencemaran nama baik berdasarkan Undang-Undang tentang Promosi Pemanfaatan Jaringan Informasi dan Komunikasi serta Perlindungan Informasi. Kasus ini semakin memperburuk situasi hukum yang dihadapi oleh mantan anggota T-Ara tersebut.
Lee Ahreum bergabung dengan T-Ara pada tahun 2012 dan memutuskan untuk keluar dari grup tersebut pada tahun 2013. Kasus hukum yang menjeratnya ini tentu saja menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan tentang masa depannya di industri hiburan Korea Selatan.