Film 'Jejak Pahit Si Kembang Gula': Petualangan Remaja dengan Pesan Anti-Narkoba

Film drama petualangan remaja berjudul 'Jejak Pahit Si Kembang Gula' siap tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada 15 Mei 2025. Film yang diproduksi oleh Bluesheep Entertainment dan Wokcop Pictures ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga mengangkat isu penting mengenai bahaya narkoba yang mengintai anak-anak melalui jajanan.

Disutradarai oleh Franklin Darmadi, film ini mengisahkan tentang seorang guru dan murid-muridnya yang berusaha mencari teman mereka yang hilang saat berkemah. Lebih dari sekadar petualangan pencarian, 'Jejak Pahit Si Kembang Gula' menggambarkan tekanan sosial yang dihadapi anak-anak dalam masyarakat modern, terutama dalam menghadapi ancaman narkoba.

"Film ini lebih dari sekadar hiburan," ujar Franklin Darmadi dalam keterangannya. "Saya ingin film ini dapat menyentuh hati penonton dan memberikan pesan yang kuat tentang bahaya narkoba serta pentingnya membangun keluarga yang solid sebagai benteng perlindungan."

'Jejak Pahit Si Kembang Gula' juga diperkuat oleh kehadiran aktor senior seperti Bukie B. Mansyur dan Unang Bagito. Bukie B. Mansyur, yang berperan sebagai Pak Guru Wira, mengaku tertantang dengan karakter yang diperankannya.

"Karakter ini sangat dalam secara emosional dan menjadi tantangan baru bagi saya," ungkap Bukie B. Mansyur. "Terutama karena ini adalah kali pertama saya berinteraksi intens dengan aktor-aktor anak. Saya merasa peran ini memiliki kedekatan emosional yang kuat dengan banyak orang."

Unang Bagito, yang berperan sebagai Pak Kades, juga mengungkapkan antusiasmenya setelah membaca naskah film ini.

"Saya sangat antusias ketika dipercaya memerankan Pak Kades," kata Unang Bagito. "Setelah membaca naskahnya, saya menyadari bahwa ini adalah cerita yang berbeda dan unik. Saya berharap film ini sukses dan dapat dinikmati oleh semua kalangan."

Salah satu daya tarik lain dari 'Jejak Pahit Si Kembang Gula' adalah penggunaan lokasi syuting di Solo, Jawa Tengah, yang kaya akan nuansa tradisional. Film ini juga menggunakan dialog bahasa Jawa Mataraman yang khas, menambah kekayaan budaya dalam cerita. Dengan kombinasi cerita yang menarik, pesan moral yang kuat, dan dukungan aktor-aktor ternama, 'Jejak Pahit Si Kembang Gula' diharapkan dapat menjadi tontonan yang menghibur dan menginspirasi bagi seluruh keluarga.