Hagia Sophia di Istanbul Dibenahi Total Demi Ketahanan Gempa
Ikon Istanbul, Hagia Sophia, Jalani Renovasi Besar-besaran untuk Ketahanan Gempa
Hagia Sophia, sebuah mahakarya arsitektur dan simbol sejarah yang kaya di Istanbul, Turki, sedang menjalani proyek renovasi besar-besaran. Upaya ini bertujuan untuk memulihkan kejayaan bangunan bersejarah tersebut sekaligus meningkatkan ketahanannya terhadap potensi gempa bumi di masa depan.
Proyek renovasi ini menjadi yang pertama dalam sejarah panjang Hagia Sophia yang berusia hampir 15 abad. Pekerjaan konstruksi akan mencakup perbaikan menyeluruh pada kubah, dinding, dan menara bangunan yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO ini. Pemerintah Turki telah mengumumkan bahwa fokus utama renovasi adalah penguatan kubah utama dan setengah kubah. Langkah-langkah yang diambil termasuk penggantian lapisan timah yang sudah tua dan pembaruan kerangka baja untuk memberikan dukungan struktural yang lebih baik.
Dr. Mehmet Selim Okten, seorang insinyur konstruksi dan dosen di Universitas Mimar Sinan, yang juga merupakan anggota dewan ilmiah yang mengawasi proyek renovasi, menjelaskan bahwa upaya restorasi intensif telah dilakukan di Hagia Sophia dan struktur sekitarnya selama tiga tahun terakhir. Fokus utama pada tahap ini adalah meningkatkan keamanan seismik bangunan, khususnya pada menara, kubah utama, dan lengkungan utama, untuk meminimalkan risiko kerusakan akibat gempa bumi.
Keputusan untuk melakukan renovasi ini sebagian didorong oleh gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 skala Richter yang melanda Turki selatan pada tahun 2023. Meskipun Istanbul tidak terkena dampak langsung dari gempa tersebut, pemerintah Turki mengambil langkah-langkah pencegahan untuk melindungi Hagia Sophia, sebuah bangunan yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tak ternilai.
"Kami telah menyelesaikan pekerjaan kami di empat menara dan struktur utama," kata Dr. Okten. Untuk kubah, sebagai bagian yang sangat penting dari warisan budaya ini, rencananya adalah menggunakan bahan modern dan ringan, sambil memastikan bahwa bangunan tetap terbuka untuk umum selama pekerjaan renovasi berlangsung. Para wisatawan masih dapat mengunjungi Hagia Sophia, dan ibadah akan tetap berjalan tanpa gangguan selama periode konstruksi.
Sejarah Panjang Hagia Sophia
Hagia Sophia memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Dibangun pada tahun 537 Masehi sebagai gereja agung Kekaisaran Bizantium, bangunan ini kemudian diubah menjadi masjid setelah penaklukan Konstantinopel oleh Ottoman pada tahun 1453. Sultan Mehmed II, juga dikenal sebagai Sultan Muhammad Al Fatih, memerintahkan konversi tersebut. Pada tahun 1935, Mustafa Kemal Atatürk, pendiri Republik Turki modern, mengubah Hagia Sophia menjadi museum, sebuah status yang bertahan hingga tahun 2020. Pada tahun itu, di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdoğan, Hagia Sophia kembali diubah menjadi masjid.
Renovasi besar-besaran yang sedang berlangsung ini merupakan upaya untuk memastikan bahwa Hagia Sophia tetap menjadi simbol kebanggaan dan warisan bagi generasi mendatang. Dengan menggabungkan teknik konservasi tradisional dan teknologi modern, pemerintah Turki berharap dapat melestarikan keindahan dan ketahanan bangunan ikonik ini untuk tahun-tahun mendatang.