Korban Pembantaian di Yahukimo Bertambah, Tim Forensik Identifikasi Jenazah ke-16

Aparat gabungan TNI dan Polri kembali menemukan satu jenazah korban pembantaian di area penambangan emas ilegal Muara Kum, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Penemuan jenazah atas nama Ferdina Bumi ini menjadikan total korban yang berhasil ditemukan dan diidentifikasi menjadi 16 orang. Jenazah tersebut telah dievakuasi ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Tim dokter forensik RSUD Dekai bersama tim forensik dari RS Bhayangkara Jayapura melakukan identifikasi mendalam terhadap jenazah Ferdina Buma, yang berasal dari Kampung Rumusu, Papua Tengah. Proses identifikasi dilakukan dengan membandingkan data antemortem (data sebelum kematian) dan postmortem (data setelah kematian), berdasarkan label IHK 2025-015. Kecocokan pada tiga data sekunder memastikan identitas korban.

"Jenazah telah diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga," ujar Commander DVI, AKBP dr. Romy Sebastian, yang juga menjabat sebagai Karumkit RS Bhayangkara Jayapura. Beliau mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam proses penanganan jenazah, termasuk dalam evakuasi yang penuh tantangan ini.

Keberhasilan identifikasi seluruh korban, menurut dr. Romy, adalah hasil kerja keras tim gabungan. Proses identifikasi tidak hanya berlandaskan data medis, tetapi juga dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan untuk memberikan kepastian kepada keluarga korban. "Setiap langkah dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan menghormati hak-hak para korban," tegasnya.

Dengan teridentifikasinya jenazah Ferdina Buma, seluruh 16 jenazah yang diterima di RSUD Dekai Yahukimo telah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga masing-masing. Dr. Romy menegaskan bahwa ini adalah tanggung jawab Polri sebagai bagian dari tim kemanusiaan. Kehadiran mereka bukan hanya untuk memberikan kepastian identitas, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap kehadiran negara di tengah duka.

Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz, menyampaikan penghargaan atas kerja cepat dan profesional dari tim DVI Polri. Ia mengapresiasi dedikasi tim dalam menyelesaikan proses identifikasi yang kompleks ini.

"Kami sangat mengapresiasi kerja keras tim DVI Polri dan seluruh pihak yang terlibat. Ini adalah bentuk nyata dari komitmen Polri untuk selalu hadir memberikan kepastian dan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut, Brigjen Pol Faizal Ramadhani menegaskan bahwa aparat keamanan akan terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku pembantaian. Upaya penegakan hukum akan terus dilakukan untuk membawa para pelaku ke pengadilan dan memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan.

  • Aparat keamanan terus melakukan pengejaran terhadap pelaku.
  • Identifikasi korban dilakukan berdasarkan data antemortem dan postmortem.
  • Proses identifikasi mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan.