Fenomena Coachella 2025: Harga Tiket Meroket, Mayoritas Penonton Pilih Berutang
Festival musik dan seni Coachella 2025 baru saja usai, namun cerita di baliknya masih terus diperbincangkan. Selain menampilkan deretan musisi ternama seperti Lady Gaga, Billie Eilish, dan Lisa BLACKPINK, Coachella tahun ini juga mencuri perhatian karena fenomena unik di kalangan penontonnya.
Di tengah situasi ekonomi yang fluktuatif, harga tiket Coachella terus mengalami peningkatan. Untuk kategori tiket umum, penonton harus merogoh kocek sekitar $649 atau setara dengan Rp 11 juta. Sementara itu, tiket VIP dibanderol dengan harga fantastis, mencapai $1399 atau sekitar Rp 23 juta. Harga tersebut belum termasuk biaya transportasi menuju lokasi festival yang cukup jauh dari pusat kota.
Namun, yang lebih menarik adalah fakta bahwa mayoritas penonton Coachella 2025, yaitu sekitar 60%, memilih untuk membayar tiket dengan cara mencicil. Mereka memanfaatkan sistem pembayaran cicilan yang disediakan oleh pihak penyelenggara. Sistem ini memungkinkan penggemar untuk membayar uang muka sebesar $49,99 pada saat penjualan tiket dimulai, dan kemudian melunasi sisa saldo dengan cicilan bulanan hingga bulan Maret. Meskipun terdapat biaya tambahan sekitar $41, sistem cicilan ini tampaknya menjadi solusi bagi banyak orang untuk tetap dapat menikmati pengalaman Coachella.
Sistem cicilan ini sebenarnya sudah diperkenalkan sejak tahun 2009. Saat itu, dengan harga tiket yang masih relatif terjangkau, yaitu $269, hanya sekitar 18% penonton yang memanfaatkan fasilitas ini. Namun, seiring dengan kenaikan harga tiket yang signifikan, popularitas sistem cicilan ini pun semakin meningkat.
Bagi sebagian orang, Coachella bukan hanya sekadar festival musik, melainkan sebuah pengalaman yang tak ternilai harganya. Mereka rela mengeluarkan uang lebih untuk menikmati penampilan musisi favorit, merasakan atmosfer festival yang unik, dan bertemu dengan sesama penggemar musik dari seluruh dunia. Tak heran jika banyak yang rela berkemah di lokasi festival untuk menghemat biaya penginapan.
Namun, fenomena ini juga memunculkan pertanyaan kritis. Di tengah kenaikan harga tiket dan biaya hidup lainnya, apakah layak untuk berutang demi menonton festival musik? Apalagi, saat ini banyak acara musik yang juga disiarkan secara langsung melalui internet, sehingga dapat dinikmati tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mempertimbangkan prioritas keuangan masing-masing dan menyesuaikan pengeluaran dengan kemampuan finansial yang ada.
Ironisnya, salah satu pengisi acara Coachella, Bernie Sanders, justru menyampaikan pesan tentang keadilan ekonomi dan sosial. Ia mengajak para penonton untuk bangkit dan memperjuangkan hak-hak mereka, serta menentang ketimpangan yang terjadi di masyarakat. Pernyataan ini seolah menjadi kontradiksi dengan realita yang ada di Coachella, di mana banyak penonton rela berutang demi menikmati festival tersebut.
Berikut beberapa cara penggemar membayar tiket Coachella:
- Membayar uang muka saat tiket mulai dijual.
- Melunasi sisa saldo dengan cicilan bulanan.
- Berkemah di lokasi untuk menghemat pengeluaran.