Pengakuan Pasien Wanita di Malang: Diduga Alami Tindakan Tidak Senonoh oleh Dokter di Rumah Sakit Swasta
Dugaan Tindakan Tidak Senonoh Dokter Terhadap Pasien Mencuat di Kota Malang
Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari seorang pasien wanita berinisial QAR di Kota Malang. Melalui media sosial Instagram, ia menceritakan pengalaman kurang menyenangkan yang diduga dilakukan oleh seorang dokter berinisial YA di sebuah rumah sakit swasta tempat dirinya menjalani perawatan.
QAR mengungkapkan bahwa kejadian bermula ketika dirinya memeriksakan diri ke IGD rumah sakit tersebut karena mengalami sinusitis dan vertigo yang parah. Setelah diperiksa oleh dokter umum YA, ia diminta untuk mencatat nomor WhatsApp dengan alasan pengiriman hasil rontgen. Namun, QAR merasa curiga ketika hasil rontgen tersebut dikirim langsung oleh dokter YA melalui nomor pribadinya, bukan oleh pihak rumah sakit.
Kecurigaan QAR semakin menjadi-jadi ketika beberapa hari kemudian, dokter YA datang menjenguk ke ruang rawat inapnya dengan membawa stetoskop. Setelah menanyakan kondisinya, dokter YA melakukan pemeriksaan yang menurut QAR tidak wajar. Ia meminta QAR membuka baju dan melakukan pemeriksaan jantung dengan stetoskop dalam waktu yang lama. QAR merasa tidak nyaman, apalagi ketika dokter YA kemudian mengeluarkan ponsel dan mengarahkannya ke bagian atas tubuhnya dengan alasan membalas pesan.
Merasa sangat tidak nyaman dan curiga, QAR langsung menghentikan tindakan dokter YA dan memintanya untuk keluar dari ruangan. Ia sempat ingin melaporkan kejadian tersebut kepada perawat, namun urung dilakukan karena perawat tersebut menilai dokter YA sebagai sosok yang baik.
QAR berharap pengalamannya ini dapat menjadi pelajaran bagi perempuan lain untuk berani melawan jika mengalami hal serupa. Ia juga menyayangkan hilangnya data dokter YA dari laman rumah sakit tersebut.
Berikut adalah poin-poin penting yang diungkapkan oleh QAR:
- Awal mula pemeriksaan di IGD karena sinusitis dan vertigo.
- Permintaan dokter YA untuk mencatat nomor WhatsApp pribadi.
- Pengiriman hasil rontgen melalui nomor pribadi dokter YA.
- Kunjungan dokter YA ke ruang rawat inap dengan membawa stetoskop.
- Pemeriksaan yang dinilai tidak wajar oleh QAR.
- Penggunaan ponsel oleh dokter YA yang diarahkan ke bagian atas tubuh QAR.
- Hilangnya data dokter YA dari laman rumah sakit.
Kasus ini masih menjadi perbincangan hangat di media sosial dan diharapkan dapat diusut tuntas oleh pihak berwenang.