Evaluasi Performa Ganda Putri Indonesia: Konsistensi Jadi Sorotan Utama
Karel Mainaky, pelatih kepala ganda putri Indonesia, menyoroti perlunya peningkatan konsistensi dalam performa para pemainnya. Evaluasi ini disampaikan setelah Mainaky secara langsung mengamati sesi latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung, selama sepekan terakhir. Kehadiran Mainaky di Pelatnas memang sempat tertunda, berbeda dengan pelatih lain yang telah bergabung sejak awal tahun 2025. Selama masa penantian, Nitya Krishinda Maheswari, asisten pelatih, mengambil alih tugasnya dan berkoordinasi dengan Mainaky melalui komunikasi jarak jauh.
Setelah terjun langsung ke lapangan, Mainaky mengungkapkan bahwa performa atletnya tidak sepenuhnya sesuai dengan ekspektasinya. Ia mencatat adanya penurunan konsistensi yang signifikan saat pertandingan berlangsung. Awalnya, Mainaky menduga bahwa masalah tersebut bersumber dari kurangnya intensitas latihan. Namun, setelah mengamati secara seksama, ia menyimpulkan bahwa program latihan yang ada sudah cukup memadai. Penurunan performa justru terjadi pada poin-poin krusial menjelang akhir pertandingan. Meskipun demikian, Mainaky melihat potensi para pemain untuk kembali meningkatkan performa mereka.
"Menurut saya, kuncinya adalah menjaga konsistensi. Latihan sudah maksimal, sekarang tinggal bagaimana mereka bisa mempertahankan performa tersebut sepanjang minggu," ujar Mainaky.
Mainaky menyadari bahwa perbaikan konsistensi membutuhkan kerja sama dari semua pihak. Ia tidak hanya menuntut Febriana Dwipuji Kusuma dan rekan-rekannya untuk memperbaiki kekurangan, tetapi juga berkomitmen untuk belajar dan memahami dinamika tim demi mencapai tujuan bersama. Ia ingin memahami perbedaan antara performa latihan dan pertandingan, serta mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
"Saya butuh waktu untuk melatih mereka, mengamati performa dalam beberapa pertandingan, dan melakukan evaluasi. Saya berharap bisa segera menemukan formula yang tepat," tambahnya.
Saat ini, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi menjadi ganda putri Indonesia dengan peringkat tertinggi di dunia, menduduki posisi kedelapan. Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti menyusul di peringkat ke-26. Sementara Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu dan Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose berada di peringkat ke-44 dan 68.
Menanggapi pertanyaan mengenai target, Mainaky menyatakan bahwa ia belum ingin menetapkan target конкретных mengingat masih dalam tahap mempelajari dan memahami timnya lebih dalam.