Azealia Banks Soroti Masalah Sampah di Indonesia, Sebut Sebagai 'Tempat Sampah Dunia'
Rapper kontroversial asal Amerika Serikat, Azealia Banks, kembali membuat pernyataan yang menuai perhatian. Kali ini, melalui unggahannya di media sosial, ia menyoroti permasalahan sampah yang ada di Indonesia. Banks menyebut Indonesia sebagai "tempat sampah dunia" dan mengkritik kondisi lingkungan yang dinilainya memprihatinkan.
Banks menyatakan keprihatinannya terhadap dampak buruk sampah terhadap kesehatan masyarakat Indonesia. Ia memperkirakan bahwa masalah ini akan menyebabkan penurunan produktivitas tenaga kerja dalam jangka panjang, bahkan hingga 200 tahun mendatang. Ia menyerukan agar Indonesia mendapatkan bantuan signifikan untuk mengatasi persoalan ini.
Perempuan kelahiran New York, 31 Mei 1991 ini dikenal publik sejak lagu berjudul "212" yang dirilis pada tahun 2011 menjadi viral. Ia kemudian merilis album debutnya, "Broke with Expensive Taste", pada tahun 2014. Musiknya dikenal dengan campuran berbagai genre seperti hip hop, house, techno, dan eksperimental.
Namun, Azealia Banks tidak hanya dikenal karena bakat musiknya, tetapi juga karena komentarnya yang pedas dan kontroversial. Ia tercatat pernah berseteru dengan sejumlah tokoh publik, termasuk Zayn Malik dan Iggy Azalea. Pada tahun 2016, ia menuduh Zayn Malik meniru konsep video musiknya dan melontarkan komentar rasis dan Islamofobia, yang berujung pada penangguhan akun Twitternya dan pembatalan penampilannya di beberapa festival musik.
Berikut beberapa kontroversi Azealia Banks:
- Perseteruan dengan Iggy Azalea: Pada tahun 2011, Banks mengkritik Iggy Azalea terkait isu rasial dan menyebutnya "Igloo Australia". Meskipun demikian, keduanya sempat berkolaborasi pada tahun 2017.
- Tuduhan terhadap Zayn Malik: Pada tahun 2016, Banks menuduh Zayn Malik meniru konsep video musiknya. Komentar rasis dan Islamofobia yang ia lontarkan memicu kemarahan publik.
Terlepas dari kontroversi yang melingkupinya, Azealia Banks tetap menjadi sosok yang diperhitungkan di dunia musik. Pernyataannya tentang masalah sampah di Indonesia ini kembali membuka diskusi tentang isu lingkungan dan tanggung jawab global.