Rotasi Pelatih Tunggal Putra PBSI Kejutkan Jonatan Christie di Tengah Kompetisi

Pergantian pelatih di sektor tunggal putra Pelatnas PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) menjadi sorotan, terutama bagi para pemain yang tengah berjuang di kancah internasional. Jonatan Christie, salah satu andalan Indonesia di nomor ini, mengungkapkan keterkejutannya atas keputusan tersebut, yang diumumkan saat dirinya tengah berlaga di Kejuaraan Bulutangkis Asia 2025.

Sebelumnya, Mulyo Handoyo memegang tampuk kepelatihan tunggal putra, merangkap sebagai koordinator pelatih di Pelatnas. Namun, belum genap empat bulan berjalan, PBSI melakukan perubahan signifikan. Indra Widjaja, yang sebelumnya membina para pemain muda di level pratama, kini dipercaya untuk menangani Jonatan Christie dan rekan-rekannya.

"Cukup kaget ya, karena pengumumannya baru kemarin, pas di BAC (Badminton Asia Championship)," ujar Jonatan Christie saat ditemui di Pelatnas PBSI, Rabu (16/4/2025). "Jadi, persiapan BAC masih dengan pelatih lama, tapi pas pulang dan persiapan Piala Sudirman sudah ada pelatih baru."

Perubahan mendadak ini tentu menimbulkan tantangan tersendiri bagi para atlet. Jonatan mengaku belum bisa memberikan penilaian mendalam karena baru kembali dari China dan belum sepenuhnya beradaptasi dengan program latihan yang baru.

"Belum bisa bilang gimana-gimana karena baru hari ini juga balik (dari China). Belum tahu banget, tadi (latihan hari ini) juga masih dikasih kebebasan programnya karena baru pulang juga, sampai baru hari Senin kemarin," jelasnya. "Jadi memang masih belum ikut program dengan pelatih, tapi sepertinya enggak sama dan pasti setiap pelatih punya programnya masing-masing."

Jonatan Christie tidak menampik bahwa pergantian pelatih ini akan membutuhkan waktu untuk penyesuaian. Ia mengakui bahwa dirinya masih dalam proses adaptasi dengan Mulyo Handoyo sebelum rotasi ini terjadi.

Dalam kurun waktu singkat, dari Desember 2024 hingga April 2025, Jonatan telah mengalami tiga kali pergantian pelatih. Sebelum dilatih oleh Indra Widjaja dan Mulyo Handoyo, ia berada di bawah bimbingan Irwansyah, yang kini melatih tim nasional India.

"Maksudnya kan baru tiga bulan (dengan pelatih Mulyo Handoyo) dan mungkin baru empat pertandingan dengan pelatih lama, ya mungkin sudah ada pertimbangan dan keputusan yang diambil pengurus. Kami sebagai atlet cuma menjalani saja," kata peraih gelar All England 2024 itu.

Lebih lanjut, Jonatan menggambarkan proses adaptasi dengan pelatih baru seperti menjalin hubungan baru. Pemain dan pelatih perlu saling mengenal dan memahami satu sama lain agar komunikasi dan program latihan dapat berjalan efektif.

"Pasti (susah) dong (penyesuaiannya). Jangankan pergantian pelatih yang begitu cepat karena setiap pelatih baru pasti ada adaptasi baru juga, harus kenal satu sama lain juga. Mungkin kalau dimiripkan seperti orang lagi PDKT (pendekatan) dengan orang kali ya, jadi mesti kenal dulu," kata atlet yang akrab disapa Jojo ini.

"Kita ngomong A penangkapan dari pelatih belum tentu sama dengan yang saya ucapkan. Jadi butuh waktu. Apalagi bicara program segala macam, jadi butuh waktu dan tak cepatlah. Tapi memang ini sudah jadi keputusan ya sudah," pungkasnya.