Lonjakan Kasus DBD di Tangerang Selatan: Pondok Aren Jadi Fokus Perhatian

Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Dinkes Tangsel) melaporkan adanya 233 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terdeteksi di wilayahnya sejak awal tahun 2025 hingga pertengahan April. Data ini menyoroti peningkatan kasus yang signifikan dan memerlukan perhatian serius dari seluruh pihak.

Kecamatan Pondok Aren menjadi wilayah dengan catatan kasus DBD tertinggi, mencapai 49 kasus. Angka ini menjadi indikator krusial yang menuntut investigasi mendalam mengenai faktor-faktor penyebab tingginya penyebaran DBD di wilayah tersebut. Selain Pondok Aren, beberapa kecamatan lain juga mencatatkan jumlah kasus yang cukup tinggi, seperti:

  • Ciputat Timur (45 kasus)
  • Ciputat (38 kasus)
  • Serpong (35 kasus)
  • Pamulang (34 kasus)
  • Serpong Utara (18 kasus)
  • Setu (11 kasus)

Distribusi kasus ini menunjukkan bahwa penyebaran DBD tidak terpusat di satu wilayah saja, melainkan merata di berbagai kecamatan di Tangerang Selatan. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengendalian harus dilakukan secara komprehensif dan terkoordinasi di seluruh wilayah.

Kelompok usia yang paling rentan terinfeksi DBD adalah anak-anak usia 5-14 tahun dan kelompok usia produktif 15-30 tahun, masing-masing menyumbang 70 kasus. Data ini menggarisbawahi pentingnya edukasi dan sosialisasi mengenai DBD kepada kedua kelompok usia tersebut, serta upaya perlindungan yang lebih intensif. Selebihnya kasus berasal dari usia 30-44 tahun keatas. Dari total kasus, 133 pasien berjenis kelamin laki-laki dan 100 pasien berjenis kelamin perempuan.

Kepala Dinkes Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar, menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan secara aktif melakukan langkah-langkah pencegahan di lingkungan masing-masing. Salah satu upaya yang ditekankan adalah gerakan "Satu Rumah Satu Jumantik", yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti di lingkungan rumahnya.

Selain itu, Allin juga mengingatkan pentingnya penerapan 3M Plus, yaitu:

  • Menguras: Membersihkan tempat penampungan air secara rutin.
  • Menutup: Menutup rapat tempat penampungan air.
  • Mendaur Ulang: Memanfaatkan kembali barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
  • Plus: Menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu, obat nyamuk, atau menanam tanaman pengusir nyamuk.

Langkah-langkah ini merupakan upaya efektif untuk memutus rantai penyebaran DBD dan melindungi diri serta keluarga dari penyakit yang berbahaya ini. Dengan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, diharapkan kasus DBD di Tangerang Selatan dapat ditekan dan dikendalikan.