Penjualan Kuartal I 2025: Daihatsu Pertahankan Posisi Runner-up di Tengah Perlambatan Pasar
Jakarta - Daihatsu berhasil mengamankan posisi kedua sebagai merek otomotif terlaris di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2025, meskipun dihadapkan pada tantangan perlambatan pasar dan pergeseran preferensi konsumen. Data menunjukkan bahwa Daihatsu berhasil menjual 36.917 unit kendaraan selama periode Januari hingga Maret.
Sri Agung Handayani, Marketing dan Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengakui adanya koreksi pada pangsa pasar Daihatsu. Pangsa pasar yang sebelumnya mencapai 18,9 persen pada akhir tahun lalu, terkoreksi menjadi sekitar 17,5 persen pada kuartal pertama 2025. Penurunan ini sebagian disebabkan oleh meningkatnya adopsi kendaraan Hybrid Electric Vehicle (HEV) di segmen menengah atas, terutama oleh pembeli mobil kedua.
Daihatsu sendiri, kata Sri Agung, memfokuskan diri pada segmen pembeli mobil pertama yang masih mendominasi pasar otomotif Indonesia. Strategi ini dinilai relevan mengingat karakteristik pasar Indonesia yang unik.
Perlambatan pasar otomotif nasional pada awal tahun 2025 turut mempengaruhi kinerja Daihatsu. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penurunan penjualan mobil secara ritel sebesar 6,8 persen secara tahunan (year-on-year), dari 82.170 unit menjadi 76.582 unit. Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan bulan Februari 2025, pasar masih mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 9,6 persen.
Secara kumulatif, penjualan wholesales mengalami penurunan sebesar 4,7 persen, sementara penjualan ritel turun sebesar 8,9 persen. Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor makroekonomi.
Beberapa faktor yang memengaruhi kinerja pasar otomotif secara keseluruhan:
- Kondisi makroekonomi yang kurang kondusif.
- Isu Multi-Purpose Loan (MPL) di perusahaan pembiayaan (leasing).
- Fluktuasi nilai tukar (exchange rate) yang berdampak signifikan pada industri otomotif. Industri otomotif berada pada level perekonomian ketiga setelah sandang dan pangan, sehingga dampaknya cukup besar.
- Preferensi konsumen pada kendaraan hybrid
Sri Agung menekankan bahwa kondisi makroekonomi yang kurang baik secara umum berdampak pada sektor mikro, termasuk industri otomotif. Kendati demikian, Daihatsu tetap optimis dapat mempertahankan posisinya di pasar otomotif Indonesia dengan strategi yang fokus pada segmen pembeli mobil pertama dan adaptasi terhadap perubahan tren pasar.