Daihatsu Menanggapi Rencana Pelonggaran TKDN oleh Pemerintah
Industri otomotif nasional menanggapi wacana pelonggaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang diutarakan oleh Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan ini muncul dalam sebuah wawancara eksklusif dengan sejumlah pemimpin redaksi media nasional pada awal April 2025 lalu.
Presiden Prabowo menyatakan bahwa regulasi TKDN yang diterapkan oleh beberapa kementerian dinilai terlalu rigit dan berpotensi menghambat perkembangan industri. Menanggapi hal tersebut, Direktur Marketing dan Planning & Communication Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani, menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu detail lebih lanjut mengenai rencana tersebut.
"Saat ini, kami memilih untuk menunggu perkembangan lebih lanjut," ujar Sri Agung di Jakarta, Rabu (16/4/2025). Ia menambahkan bahwa pengumuman tersebut baru disampaikan secara lisan dan pihaknya masih menantikan arahan resmi dari kementerian terkait yang membidangi industri otomotif.
Sri Agung menjelaskan bahwa pernyataan Presiden Prabowo masih bersifat umum dan belum secara spesifik menyebutkan sektor industri mana yang akan mendapatkan kelonggaran TKDN. Selain itu, belum ada kejelasan mengenai implementasi kebijakan TKDN tersebut pada sektor industri yang dituju.
Sebagai informasi, Daihatsu dikenal sebagai salah satu produsen otomotif dengan tingkat TKDN yang tinggi. Saat ini, komponen lokal pada mobil-mobil Daihatsu yang diproduksi di Indonesia telah mencapai lebih dari 80 persen.
"Dalam hal local purchase, kami telah melampaui 80 persen pada hampir semua lini produk Daihatsu. Komitmen terhadap penggunaan komponen lokal telah kami terapkan sejak lama, terutama dalam program LCGC," jelas Sri Agung. Ia kembali menegaskan bahwa pihaknya akan menunggu kejelasan mengenai kebijakan TKDN yang baru.
- Komitmen Daihatsu terhadap TKDN: Daihatsu telah lama berkomitmen untuk menggunakan komponen lokal dalam produksi mobilnya di Indonesia. Hal ini terlihat dari tingginya persentase TKDN pada produk-produk Daihatsu, yang mencapai lebih dari 80 persen.
- Program LCGC: Program Low Cost Green Car (LCGC) merupakan salah satu faktor pendorong bagi Daihatsu untuk meningkatkan penggunaan komponen lokal. Hal ini sejalan dengan tujuan program LCGC untuk mengembangkan industri otomotif yang berdaya saing dan ramah lingkungan.
- Dampak Pelonggaran TKDN: Pelonggaran TKDN dapat memberikan dampak yang signifikan bagi industri otomotif. Di satu sisi, hal ini dapat mempermudah produsen untuk mengakses komponen impor yang berkualitas dan berteknologi tinggi. Di sisi lain, pelonggaran TKDN juga dapat mengancam keberlangsungan industri komponen lokal.
Daihatsu akan terus memantau perkembangan kebijakan TKDN dan menyesuaikan strategi bisnisnya sesuai dengan regulasi yang berlaku. Perusahaan juga berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri otomotif nasional dan meningkatkan daya saing produk-produknya.