Jokowi Tanggapi Demonstrasi di Kediaman Pribadi Terkait Keabsahan Ijazah
Presiden Joko Widodo menanggapi aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sekelompok massa yang tergabung dalam Tim Pembela Aktivis dan Ulama (TPUA) di kediaman pribadinya di Solo. Aksi ini terkait dengan pertanyaan mengenai keabsahan ijazah yang dimilikinya.
TPUA, yang sebelumnya mendatangi Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk tujuan serupa, melakukan aksi jalan kaki menuju kediaman Jokowi. Perwakilan dari kelompok tersebut kemudian diterima masuk untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Rizal Fadhilah, Wakil Ketua TPUA, menyatakan bahwa kedatangan mereka adalah untuk bersilaturahmi dan meminta klarifikasi terkait keaslian ijazah Jokowi. Mereka mengklaim ingin membantu Jokowi dalam mengkonfirmasi keaslian dokumen tersebut.
Menanggapi permintaan tersebut, Jokowi menyampaikan beberapa poin penting:
- Tidak Wajib Menunjukkan Ijazah: Jokowi menegaskan bahwa ia tidak memiliki kewajiban untuk menunjukkan ijazah aslinya kepada TPUA. Ia berpendapat bahwa mereka tidak memiliki kewenangan untuk memaksanya melakukan hal tersebut.
- UGM Telah Memberikan Penjelasan: Jokowi merujuk pada pernyataan yang telah dikeluarkan oleh UGM yang menegaskan keabsahan ijazahnya. Ia merasa bahwa penjelasan tersebut sudah cukup gamblang.
- Siap Menunjukkan di Pengadilan: Jokowi menyatakan kesiapannya untuk menunjukkan ijazah aslinya jika diminta oleh hakim dalam proses peradilan. Ia menekankan bahwa permintaan tersebut harus datang dari lembaga hukum yang berwenang.
- Pernah Memperlihatkan kepada Wartawan: Jokowi mengungkapkan bahwa ia sempat memperlihatkan ijazah-ijazahnya, mulai dari SD hingga universitas, kepada wartawan. Hal ini dilakukannya sebagai respons terhadap keraguan yang beredar di publik.
Pada kesempatan tersebut, ajudan Jokowi membawa dua map berisi ijazah-ijazah tersebut. Map pertama berisi ijazah SD, SMP, dan SMA, sedangkan map kedua berisi ijazah dari UGM. Jokowi sempat memberikan komentar terkait foto dirinya yang menggunakan kacamata di ijazah UGM, menjelaskan bahwa kacamata tersebut sudah pecah.
Lebih lanjut, Jokowi menyatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum terkait isu ini. Ia merasa bahwa tudingan palsu ijazah telah menjadi fitnah dan mencemarkan nama baiknya. Namun, ia belum bersedia mengungkapkan siapa pihak yang akan dilaporkan, dan menyerahkan hal tersebut kepada kuasa hukumnya.