Serial 'Bidaah' Ungkap Penyimpangan Agama: Terinspirasi dari Kisah Nyata yang Menggemparkan

Serial drama Malaysia, 'Bidaah', yang baru-baru ini mencuri perhatian publik, ternyata menyimpan cerita yang lebih dalam dari sekadar hiburan. Di balik alur cerita tentang sekte sesat yang kontroversial, tersembunyi inspirasi dari kejadian nyata yang menggugah keresahan di masyarakat.

Erma Fatima, seorang tokoh perfilman Malaysia yang berpengalaman sebagai aktris, sutradara, penulis skenario, dan produser, adalah sosok di balik layar 'Bidaah'. Dengan pengalaman yang kaya sejak tahun 1987, Erma Fatima dikenal sebagai sineas yang berani mengangkat isu-isu sosial yang sensitif.

Dalam sebuah konferensi pers di Kuala Lumpur pada Maret 2025, Erma Fatima mengungkapkan bahwa 'Bidaah' terinspirasi dari berbagai kasus nyata yang pernah ia baca di media massa. Ia tidak ingin serial ini hanya menjadi tontonan semata, tetapi juga menjadi wadah untuk menyampaikan kritik sosial yang membangun.

"Ini adalah kritik terhadap mereka yang menggunakan agama sebagai alat untuk mencapai kepentingan pribadi," tegas Erma Fatima, menyiratkan bahwa serial ini bertujuan untuk menyoroti penyimpangan yang terjadi dalam komunitas keagamaan.

Kontroversi yang menyelimuti 'Bidaah' tidak membuat Erma Fatima gentar. Ia menyadari bahwa serial ini akan memicu perdebatan, tetapi ia tetap teguh pada pendiriannya bahwa 'Bidaah' mengangkat realitas yang seringkali disembunyikan.

Adegan-adegan yang menampilkan tokoh Walid, yang mengaku sebagai Imam Mahdi, bersama para wanita dalam sektenya, menjadi sorotan utama dan menuai berbagai reaksi dari netizen. Beberapa pihak menganggap adegan tersebut melecehkan tokoh agama, tetapi Erma Fatima memiliki pandangan yang berbeda.

"Berapa banyak pasien yang dilecehkan oleh dukun? Berapa banyak guru agama yang justru melakukan pelecehan terhadap muridnya? Saya hanya menggambarkan kisah sekelompok orang beragama yang tersesat," jelas Erma Fatima, mencoba memberikan konteks yang lebih luas terhadap adegan kontroversial tersebut.

Ia juga menegaskan bahwa tujuannya bukanlah untuk merendahkan Islam atau para ulama. "Saya sendiri adalah seorang Muslim. Saya menghormati ilmu dan akhlak mereka," tambahnya.

Kesuksesan 'Bidaah' tidak dapat dipungkiri. Serial ini mencetak rekor penonton yang fantastis, dengan lebih dari 2,5 miliar views di Viu Malaysia per 6 April 2025. Angka ini melonjak tajam setelah tiga episode terakhir dirilis pada 5 April.

'Bidaah' juga menduduki peringkat pertama di Viu Malaysia dan Indonesia, menunjukkan daya tarik serial ini di kalangan penonton regional.

Bagi Erma Fatima, 'Bidaah' bukan sekadar drama yang viral. Ia meyakini bahwa cerita yang kuat dapat menjadi alat untuk menyadarkan masyarakat dan membawa perubahan positif.

"Saya ingin melakukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat," pungkasnya, menegaskan komitmennya untuk menciptakan karya yang bermakna dan relevan.

Berikut beberapa point yang ada didalam berita:

  • Inspirasi dari kasus nyata.
  • Kritik terhadap penyalahgunaan agama.
  • Kontroversi adegan Walid.
  • Rekor penonton di Viu.
  • Tujuan untuk menyadarkan masyarakat.