IHSG dan Rupiah Menunjukkan Sinyal Positif di Tengah Ketegangan Perdagangan Global

markdown Di tengah kekhawatiran pasar global terkait perang dagang yang semakin intensif antara Amerika Serikat dan China, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah justru menunjukkan performa yang menggembirakan pada pembukaan perdagangan hari Kamis, 17 April 2025.

Performa IHSG dan Aktivitas Perdagangan

Pukul 09.03 WIB, IHSG tercatat berada di level 6.418,45, mengalami kenaikan sebesar 18,39 poin atau 0,29 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.400. Data dari RTI menunjukkan bahwa sebanyak 202 saham berhasil mencatatkan kenaikan, sementara 122 saham mengalami penurunan, dan 210 saham lainnya stagnan. Aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga cukup ramai, dengan nilai transaksi mencapai Rp 483,38 miliar dan volume perdagangan sebesar 715,05 juta saham.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan ekspektasi sejumlah analis yang sebelumnya memprediksi IHSG akan melanjutkan tren pelemahannya. Maximilianus Nico Demus, Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, sebelumnya menyatakan bahwa pergerakan IHSG akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan perang dagang antara AS dan China. Isu mengenai potensi pengenaan tarif impor baru oleh AS terhadap produk-produk China menjadi perhatian utama para investor.

Analisis Teknikal dan Proyeksi IHSG

Secara teknikal, Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan IHSG berpotensi mengalami pelemahan terbatas dengan level support di 6.160 dan resistance di 6.530. Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, berpendapat bahwa IHSG berpotensi menembus resisten fraktal di level 6.510, asalkan mampu bertahan di atas level 6.265. Lebih lanjut, Ivan Rosanova memperkirakan bahwa setelah menembus resisten tersebut, IHSG akan mengalami koreksi untuk menguji kekuatan tren naiknya. Level support IHSG menurut Binaartha Sekuritas berada di 6.361, 6.265, 6.148, dan 5.949, sedangkan level resistennya berada di 6.510, 6.663, dan 6.818. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.

Pergerakan Bursa Regional

Bursa saham di kawasan Asia secara umum juga menunjukkan tren positif. Indeks Hangseng di Hong Kong naik 1,02 persen, Shanghai Composite di China naik tipis 0,01 persen. Sementara itu, indeks Nikkei di Jepang mengalami penurunan sebesar 0,78 persen.

Nilai Tukar Rupiah dan Sentimen Pasar

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot juga mengalami penguatan. Data Bloomberg menunjukkan bahwa pada pukul 09.20 WIB, rupiah berada di level Rp 16.811 per dollar AS, menguat 25,5 poin atau 0,15 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.837 per dollar AS. Meskipun demikian, pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperingatkan bahwa rupiah masih berpotensi melemah akibat sentimen perang tarif yang masih membayangi. Kebijakan tarif AS terus menjadi isu utama yang menekan aset-aset berisiko.

Kondisi ini juga mendorong minat investor terhadap aset-aset safe haven, seperti emas, yang harganya telah menembus rekor tertinggi di atas 3.300 dollar AS per troy ons. Ariston Tjendra memperkirakan bahwa rupiah berpotensi melemah ke arah Rp 16.900, dengan level support di kisaran Rp 16.800.