Silaturahride Jakarta Alihkan Rute dari JLNT Casablanca Setelah Mendapat Kritik
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) merevisi rencana rute acara Silaturahride yang akan datang, dengan menghilangkan Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca dari daftar lintasan. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap gelombang penolakan dari berbagai kelompok masyarakat dan komunitas pegiat transportasi berkelanjutan.
Perubahan rute ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo. Semula, JLNT Casablanca dijadwalkan menjadi bagian dari rute yang akan dilalui oleh peserta Silaturahride yang akan bersepeda bersama Gubernur Jakarta. Namun, setelah mempertimbangkan masukan dan keberatan yang berkembang di masyarakat, Dishub memutuskan untuk menyesuaikan rute agar lebih sesuai dengan aspirasi publik dan regulasi yang berlaku.
Syafrin Liputo menjelaskan bahwa penolakan terhadap penggunaan JLNT Casablanca oleh pesepeda didasarkan pada persepsi bahwa jalan layang tersebut secara eksklusif diperuntukkan bagi kendaraan bermotor roda empat. Hal ini memicu kekhawatiran terkait keselamatan dan potensi pelanggaran terhadap aturan lalu lintas yang berlaku.
Rute Silaturahride yang telah direvisi kini berfokus pada jalur Sudirman Loop yang ikonik. Para peserta akan memulai perjalanan dari Balai Kota Jakarta, melintasi Bundaran Patung Kuda, Bundaran HI, Simpang Susun Semanggi, dan Bundaran Senayan. Setelah mencapai Bundaran Senayan, rombongan akan berputar balik dan kembali ke Balai Kota Jakarta.
Penolakan terhadap rute awal Silaturahride yang melibatkan JLNT Casablanca disuarakan oleh sejumlah organisasi yang tergabung dalam Koalisi Mobilitas Berkelanjutan, termasuk Bike to Work (B2W) Indonesia, Koalisi Pejalan Kaki, Road Safety Association, dan Komite Penghapusan Bensin Bertimbal. Mereka berpendapat bahwa penggunaan JLNT oleh pesepeda bertentangan dengan peraturan yang ada dan berpotensi menciptakan preseden buruk.
Ria Okta, Humas B2W Indonesia, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyuarakan keprihatinan terkait rencana tersebut kepada Dishub Jakarta dalam sebuah pertemuan pada tanggal 10 April 2025. Meskipun diundang untuk berdiskusi, Ria menilai bahwa proses pengambilan keputusan tidak sepenuhnya melibatkan partisipasi aktif dari komunitas yang berkepentingan.
Ia menambahkan, awalnya Dishub Jakarta sendiri tidak merekomendasikan penggunaan JLNT Casablanca untuk acara tersebut. Namun, kemudian terjadi perubahan sikap dengan alasan bahwa acara tersebut akan aman karena jalan akan ditutup sementara untuk rombongan sepeda. Hal ini memicu pertanyaan mengenai prinsip keadilan dan supremasi hukum.
Berikut adalah rute baru Silaturahride:
- Balai Kota Jakarta
- Bundaran Patung Kuda
- Bundaran HI
- Simpang Susun Semanggi
- Bundaran Senayan
- Kembali ke Balai Kota Jakarta