IKN Pacu Pembangunan Tahap Awal dengan Gelontoran Dana Segar dan Investasi Asing

Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan progres signifikan dalam mewujudkan visi sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia. Pembangunan tahap pertama, yang mencakup periode 2022-2024, dilaporkan telah mencapai 80 persen. Optimisme ini diperkuat dengan komitmen pemerintah untuk mengalokasikan anggaran tambahan serta masuknya investasi dari konsorsium asing.

Dana segar sebesar Rp 13,5 triliun telah disiapkan untuk mempercepat penyelesaian tahap awal IKN. Alokasi ini terdiri dari Rp 5,4 triliun yang berasal dari Otorita IKN untuk pengaspalan jalan dan proyek-proyek di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), serta Rp 8,1 triliun untuk pembangunan kawasan yudikatif dan legislatif. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, memastikan bahwa seluruh pekerjaan lanjutan, termasuk infrastruktur utama seperti bandara, jalan tol, Istana Wakil Presiden, masjid, dan jalan-jalan yang terkontrak melalui skema tahun jamak, akan segera dituntaskan.

Selain dukungan anggaran pemerintah, pembangunan IKN juga mendapatkan angin segar dari sektor investasi. Konsorsium CHEC-IJM, yang terdiri dari investor asal China dan Malaysia, telah menyatakan komitmennya untuk berinvestasi dalam pembangunan hunian dan infrastruktur pendukung di zona 1B dan 1C IKN. Investasi ini mencakup pembangunan 20 menara apartemen dengan nilai Rp 13,4 triliun, melengkapi inisiatif perumahan lain yang sedang berjalan.

Konsorsium CHEC-IJM juga mendapatkan Letter to Proceed (LtP) untuk pembangunan jalan dan Multi Utility Tunnel (MUT). MUT dirancang sebagai infrastruktur modern yang mengintegrasikan utilitas bawah tanah, mengurangi gangguan permukaan dan mendukung konsep smart city IKN. Skema unsolicited memungkinkan CHEC-IJM Consortium mengusulkan proyek tanpa tender publik, dengan kompensasi berupa hak pengelolaan atau bagi hasil.

Plt Deputi Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, menyampaikan progres pembangunan telah mencapai 80 persen yang mencakup tiga batch. Pembangunan Istana Kepresidenan yang mencakup Istana Garuda dan Istana Negara dan fasilitas pendukungnya sudah tuntas. Demikian halnya dengan Kantor Kementerian Koordinator. Dari empat perkantoran Kementerian Koordinator, tiga di antaranya sudah tuntas dan sebagian telah dioperasikan. Satu lainnya sedang dalam tahap penyelesaian.

Berikut adalah rincian investasi konsorsium CHEC-IJM:

  • Perumahan: Pembangunan 20 menara apartemen dengan nilai investasi Rp 13,4 triliun. Proyek ini melengkapi inisiatif perumahan lain di IKN, seperti 109 rumah tapak dan 41 menara apartemen oleh PT Intiland Development Tbk (Rp 33 triliun), serta proyek apartemen oleh PT Nindya Karya (Rp 2,6 triliun) dan PT Perintis Triniti Properti Tbk (Rp 2,5 triliun).
  • Jalan dan Multi-Utility Tunnel (MUT): Pembangunan jalan dan MUT di zona 1B dan 1C bertujuan mendukung konektivitas dan efisiensi distribusi utilitas seperti air, listrik, dan telekomunikasi. Proyek ini sebagian dibiayai oleh APBN untuk menarik investor swasta.