Kasus Langka: Pria di India Alami Obstruksi Urin Akibat Infeksi Cacing Ginjal Raksasa
Seorang pria berusia 35 tahun di India dilarikan ke unit gawat darurat sebuah rumah sakit setelah mengalami kesulitan buang air kecil (BAK) selama dua hari disertai demam. Pemeriksaan awal menunjukkan tanda-tanda vital pasien relatif stabil, namun terdapat peningkatan denyut jantung yang signifikan.
Pasien, yang identitasnya dirahasiakan, juga menunjukkan gejala pucat dan pembengkakan pada area ginjal. Hasil tes darah mengindikasikan adanya infeksi yang memerlukan penanganan segera. Tim medis segera memasang kateter untuk membantu mengeluarkan urin dan memberikan cairan infus serta antibiotik untuk mengatasi infeksi yang dicurigai.
Pada hari kedua perawatan intensif, sebuah kejadian tak terduga terjadi. Pasien menemukan darah dan cacing berukuran kecil menggeliat dalam kantong urinnya. Temuan ini segera dilaporkan kepada tim medis untuk dilakukan analisis lebih lanjut.
Sampel urin dan cacing tersebut dikirim ke departemen mikrobiologi rumah sakit untuk pemeriksaan mendalam. Hasil analisis mengonfirmasi bahwa cacing tersebut adalah Dioctophyma renale, parasit langka penyebab infeksi ginjal yang dikenal sebagai cacing ginjal raksasa. Gejala yang dialami pasien sangat sesuai dengan diagnosis ini.
Parasit berwarna merah darah tersebut memiliki panjang mencapai 30 cm dengan diameter 3-4 milimeter. Staf rumah sakit mengidentifikasi cacing tersebut sebagai cacing jantan. Berdasarkan anamnesis, dokter menduga infeksi ini terjadi akibat konsumsi ikan mentah dari danau di sekitar tempat tinggal pasien. Pasien juga mengakui bahwa ini bukan pertama kalinya ia mengalami kejadian serupa.
Dalam laporan kasus yang dipublikasikan, tidak disebutkan adanya pemberian obat anti-parasit secara spesifik. Tim dokter fokus pada penanganan gejala pasien dan secara alami parasit tersebut keluar dari ginjal pasien. Meskipun kondisinya membaik, pasien memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit atas kemauannya sendiri sebelum menyelesaikan rangkaian pengobatan yang direkomendasikan.
"Meskipun D. renale dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, infeksi pada manusia sangat jarang terjadi," tulis tim dokter dalam laporan mereka. Mereka menambahkan bahwa cacing ini merupakan nematoda parasit terbesar yang diketahui dapat menginfeksi manusia. Cacing betina dari spesies ini dapat tumbuh hingga lebih dari satu meter. Secara umum, parasit ini dapat bertahan hidup di ginjal manusia hingga lima tahun jika tidak ditangani dengan tepat.