Pengabdian Bripda Seri: Jembatan Pendidikan bagi Anak-anak Suku Anak Dalam di Jambi
Bripda Seri Santoso: Pelita Pendidikan di Tengah Rimba Jambi
Di pedalaman Kabupaten Bungo, Jambi, seorang anggota Polres Bungo, Bripda Seri Santoso, mengukir kisah inspiratif. Dikenal sebagai 'Polisi Rimba', Bripda Seri, yang berasal dari Suku Anak Dalam (SAD), memilih untuk kembali ke akarnya dan mengabdikan diri bagi komunitasnya. Ia menjadi guru calistung (baca, tulis, hitung) bagi anak-anak di Desa Dwi Karya Bakti, Kecamatan Pelepat, sebuah wilayah yang menjadi hunian bagi sebagian masyarakat SAD.
Dedikasi Bripda Seri tidak hanya tercermin dari kehadirannya, tetapi juga dari metode pendekatan yang ia gunakan. Ia memahami betul karakteristik masyarakat SAD yang cenderung introvert, sehingga ia menyesuaikan diri agar dapat diterima dan membangun kepercayaan. Hal ini menjadi kunci keberhasilannya dalam menarik minat anak-anak untuk belajar.
Desi Afriyanti, Sekretaris Dusun Dwi Karya Bakti, mengungkapkan bahwa Bripda Seri telah aktif mengajar selama kurang lebih tiga tahun. Kegiatan belajar mengajar ini tidak terikat jadwal yang kaku, melainkan disesuaikan dengan waktu luang Bripda Seri dan kesediaan anak-anak. Fleksibilitas ini menjadi salah satu faktor yang membuat kegiatan ini tetap berjalan lancar dan disambut antusias.
Peran Bripda Seri tidak hanya sebatas memberikan pelajaran calistung. Ia juga menjadi motivator dan inspirasi bagi anak-anak SAD untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi. Ia ingin mematahkan stigma bahwa pendidikan bukanlah prioritas bagi masyarakat SAD, dan membuktikan bahwa dengan pendidikan, mereka dapat meraih cita-cita dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Bripda Seri juga menceritakan awal mula dirinya terpanggil untuk mengajar. Sebagai putra daerah, ia merasa memiliki tanggung jawab moral untuk membantu mencerdaskan masyarakat di sekitarnya. Ia bersyukur melihat semakin banyak anak-anak SAD yang bersekolah, baik di tingkat SD, SMP, maupun SMK.
Kegiatan belajar mengajar biasanya dilakukan pada sore hari, setelah anak-anak pulang sekolah. Bripda Seri mengajar di sebuah bangunan milik pemerintah daerah yang dimanfaatkan sebagai ruang belajar. Ia tidak sendiri, terkadang ada Bhabinkamtibmas dan relawan LSM yang turut membantu.
Polres Bungo memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan Bripda Seri. Mereka menyediakan alat-alat belajar seperti buku, pensil, dan papan tulis. Dukungan ini menjadi motivasi bagi Bripda Seri untuk terus bersemangat dalam mengabdi.
Harapan Bripda Seri sangat sederhana, ia ingin melihat masyarakat SAD semakin maju dan modern. Ia ingin agar semakin banyak anak-anak SAD yang mengikuti jejaknya, meraih pendidikan tinggi, dan menjadi kebanggaan bagi komunitasnya. Ia ingin membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita.
Kegiatan Bripda Seri ini memberikan dampak yang positif bagi peningkatan kualitas pendidikan anak-anak Suku Anak Dalam. Bripda Seri berhasil menanamkan kesadaran akan pentingnya pendidikan. Keberhasilan Bripda Seri ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak seperti pemerintah desa, polres Bungo, LSM dan masyarakat.
Kontribusi Bripda Seri tidak hanya dirasakan oleh anak-anak SAD, tetapi juga oleh seluruh masyarakat Desa Dwi Karya Bakti. Ia menjadi contoh teladan bagi generasi muda untuk peduli terhadap sesama dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah.