Utang Luar Negeri Indonesia Alami Penurunan Tipis di Februari 2025
Utang Luar Negeri Indonesia Alami Penurunan Tipis
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada bulan Februari 2025 menunjukkan penurunan tipis dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Total ULN tercatat sebesar 427,2 miliar dollar AS, yang setara dengan sekitar Rp 7.182 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.800 per dollar AS. Meskipun mengalami penurunan, secara tahunan (year-on-year/yoy), ULN Indonesia masih mengalami peningkatan sebesar 4,7 persen.
Perlambatan pertumbuhan ULN ini dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu perlambatan pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pertumbuhan ULN sektor swasta. Penguatan mata uang dollar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah, juga turut mempengaruhi posisi ULN Indonesia.
Rincian Utang Luar Negeri
-
Utang Pemerintah: Posisi ULN pemerintah tercatat sebesar 204,7 miliar dollar AS, sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 204,8 miliar dollar AS. Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh 5,1 persen (yoy). Penurunan ini dipengaruhi oleh perpindahan dana investor nonresiden dari Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen investasi lain akibat ketidakpastian pasar keuangan global.
Utang pemerintah didominasi oleh tenor jangka panjang, mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah. Pemanfaatan ULN ini terus diarahkan untuk mendukung belanja prioritas yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Utang Swasta: Nilai ULN swasta mencapai 194,8 miliar dollar AS pada Februari 2025. Pertumbuhan ULN swasta mengalami kontraksi, terutama dari perusahaan lembaga keuangan (financial corporations) yang mengalami kontraksi sebesar 2,2 persen dan 1,5 persen. Utang swasta juga didominasi oleh utang jangka panjang, dengan pangsa mencapai 76,5 persen dari total ULN swasta.
Struktur Utang Tetap Sehat
Bank Indonesia menilai bahwa struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat. Hal ini tercermin dari rasio utang luar negeri Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang terjaga sebesar 30,2 persen pada Februari 2025. Selain itu, ULN jangka panjang mendominasi dengan pangsa mencapai 84,7 persen dari total ULN.
Penurunan tipis pada ULN Indonesia ini menjadi perhatian, namun BI meyakinkan bahwa struktur utang tetap terkendali dan mendukung stabilitas ekonomi nasional.