PDI-P Tegaskan Soliditas Internal di Tengah Penundaan Kongres

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) membantah spekulasi yang menyebutkan penundaan pelaksanaan Kongres VI disebabkan oleh perpecahan internal terkait posisi partai terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Penegasan ini disampaikan oleh Ketua DPP PDI-P, Yasonna Laoly, dalam sebuah pernyataan di Gedung DPR RI.

Menurut Laoly, isu perbedaan sikap di internal partai adalah tidak benar. Ia menegaskan bahwa PDI-P tetap solid dan bersatu. Penundaan jadwal kongres, yang semula direncanakan pada April 2025, lebih disebabkan oleh proses konsolidasi internal yang masih berlangsung. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa agenda kongres dipersiapkan secara matang dan komprehensif.

"Tidak ada masalah. Kita hanya masih konsolidasi saja. Kita tunggu saja perintah ketua umum seperti apa nanti," ujar Laoly, menekankan bahwa keputusan mengenai waktu dan tempat pelaksanaan kongres sepenuhnya berada di tangan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

Laoly juga menyinggung mengenai kompleksitas penyelenggaraan kongres partai, yang melibatkan persiapan logistik dan pendanaan yang signifikan. Ia menjelaskan bahwa setelah penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada, partai perlu mempersiapkan segala sesuatunya dengan seksama agar kongres dapat berjalan lancar.

Selain isu perpecahan internal, Laoly juga membantah spekulasi yang menyebutkan penundaan kongres disebabkan oleh belum adanya calon pengganti Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto. Ia menegaskan bahwa isu tersebut tidak berdasar.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani, menyampaikan bahwa pelaksanaan Kongres VI PDI-P berpotensi mundur dari jadwal awal. Namun, ia memastikan bahwa kongres akan tetap dilaksanakan pada tahun 2025 dan tidak akan ditunda hingga tahun berikutnya.

Puan menjelaskan bahwa belum ditetapkannya waktu dan tempat pelaksanaan kongres disebabkan oleh keinginan partai untuk melihat situasi dan kondisi politik di Tanah Air. Meski demikian, ia mengklaim bahwa persiapan kongres tetap berjalan sesuai dengan tahapan yang direncanakan.

"Kongres sampai saat ini belum ditentukan akan dilaksanakan kapan, karena melihat situasi dan kondisi yang ada, tentu saja ini tidak perlu dilakukan terburu-buru," kata Puan.

Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli, sebelumnya berpendapat bahwa penundaan Kongres VI PDI-P disebabkan oleh belum adanya kesepakatan di internal partai mengenai sikap terhadap pemerintahan. Romli menilai bahwa terdapat dua faksi di internal PDI-P, yaitu faksi yang condong untuk bergabung dengan pemerintahan dan faksi yang ingin PDI-P tetap berada di luar pemerintahan.

Namun, bantahan dari Yasonna Laoly menegaskan bahwa PDI-P tetap solid dan bersatu, serta penundaan kongres semata-mata disebabkan oleh proses konsolidasi internal yang sedang berlangsung.